GridHEALTH.id - Tumor testis menyebabkan penyerang Borussia Dortmund, Sebastien Haller harus meninggalkan kamp pelatihan pra musim, pada Senin (18/7/2022).
Perwakilan klub bola asal Jerman itu, mengatakan bahwa Sebastien Haller awalnya mengeluh tidak enak badan.
Kemudian saat menjalani pemeriksaan medis, ditemukan bahwa striker berusia 28 tahun tersebut mengidap tumor testis.
"Berita ini mengejutkan Sebastien Haller dan semua orang," kata direktur olahraga Sebastian Kehl, dikutip dari AP News, Rabu (20/7/2022).
"Seluruh keluarga (Dortmund) berharap Sebastien pulih sepenuhnya sesegera mungkin dan kami dapat memeluknya lagi segera. Kami akan melakukan segala daya kami untuk memastikan bahwa dia menerima perawatan sebaik mungkin," sambungnya.
Tumor testis
Melansir laman Cancer.gov, tumor adalah sekumpulan jaringan yang terbentuk saat sel-sel tumbuh dan membelah diri lebih dari yang seharusnya.
Perlu diketahui, tumor terbagi menjadi dua jinak (bukan kanker) dan ganas (kanker). Tumor jinak akan tumbuh besar, tapi tidak menyebar ke bagian tubuh lain.
Sedangkan tumor yang ganas, bisa menyerang jaringan tubuh di sekitarnya. Bahkan juga menyebar ke bagian tubuh lain, lewat aliran darah.
Baca Juga: Ukuran Testis Pada Pria Mencerminkan Kesehatan Seksualnya, Studi
Sementara itu, dilansir dari Urology Care Foundation, yang dimaksud dengan kanker testis berawal dari tumor testis yang ada di kelenjar pria.
Penyakit ini, biasanya paling sering ditemukan pada laki-laki berusia 15 hingga 44 tahun. Walau sebenarnya, usia berapa pun bisa mengalaminya.
Tumor testis maupun kanker testis, sangat jarang terjadi, tapi masih bisa disembuhkan. Apalagi jika terdeteksi sedini mungkin.
Penyebab tumor testis
Sulit untuk benar-benar menghindari penyebab tumor testis. Pria dengan kondisi berikut, paling berisiko mengalaminya.
1. Ayah atau saudara laki-laki juga memiliki riwayat tumor testis atau kanker testis.
2. Mempunyai riwayat testis tidak turun sebelum lahir atau dikenal dengan kriptorkismus.
3. Pertumbuhan sel yang tidak normal di testis, yang disebut germ cell neoplasia in situ dan paling sering ditemukan saat tes kesuburan.
Jika memiliki riwayat seperti itu, maka rutin lakukan cek kesehatan untuk mengetahui apakah ada kemungkinan tumor testis seperti Sebastien Haller.
Baca Juga: Awalnya Nyeri Testis, Usai Diperiksa Pria Ini Ternyata Positif Covid-19, Kesuburan Terancam
Melansir Indonesia Cancer Care Community, selain dengan memeriksakan diri ke dokter, ada cara deteksi dini tumor testis yang bisa dilakukan di rumah.
Metode ini dapat dilakukan secara mandiri oleh setiap pria saat sudah memasuki masa pubertas.
1. Genggam testis dengan menggunakan 2 tangan setelah mandi.
2. Cobalah untuk menggerakan testis dengan ibu jari dan telunjuk, serta berikan sedikit tekanan.
3. Rasakan struktur seperti saluran yang ada di belakang testis, lalu perhatikan apakah ada benjolan yang tidak biasa.
4. Waspada jika merasa ada benjolan, perubahan ukuran, atau bentuk testis yang jadi tidak teratur.
Apabila salah satu testis terlihat jadi lebih besar, ini merupakan hal yang wajar terjadi.
Namun, jika merasa ada yang tidak biasa dan khawatir, segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas layanan kesehatan.
Tumor testis yang dialami oleh Sebastian Haller dapat terjadi pada pria usia berapapun, tapi paling sering ditemukan ketika memasuki masa pubertas. (*)
Baca Juga: Long Covid Pada Anak Bisa Membuatnya Lemah dan Rentan, Gejalanya Bisa Nyeri Testis
Source | : | AP News,Urology Care Foundation,ICCC |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar