GridHEALTH.id - Sejauh ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendaftarkan lima varian kekhawatiran virus corona: Alpha, Beta, Gamma, Delta, dan Omicron.
Varian ini lebih agresif dibandingkan varian lainnya. Varian Omicron adalah jenis virus yang dominan saat ini dan merupakan alasan utama di balik infeksi Covid-19.
Varian Omicron malah sudah berkembang menjadi berbagai sub-varian. Yang terakhir adalah sub-varian BA.2.75.
Pada setiap varian gejala infeksi dan derajat infeksi selanjutnya bervariasi. Namun ada gejala umum tertentu dari penyakit Covid-19 yang telah ditemukan di semua infeksi yang disebabkan oleh varian yang berbeda.
Sesuai data yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan nasional, gejala umum Covid-19 adalah demam atau kedinginan, batuk, sesak napas atau sulit bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau baru, sakit tenggorokan, kemacetan atau pilek, mual atau muntah dan diare.
Gejala yang ditunjukkan tubuh manusia setelah terkena virus tergantung pada cara kekebalan tubuh bereaksi terhadap patogen.
Gejala klasik infeksi Covid-19 meliputi demam, batuk, kelelahan, dan kehilangan indra penciuman dan perasa.
Gejala parah yang terkait dengan penyakit ini adalah sesak napas, nyeri dada, kadar oksigen darah rendah dalam tubuh dan kesulitan bernapas.
Sebagian besar gejala Covid-19 tumpang tindih dengan gejala pilek dan flu biasa dan ini terlihat pada infeksi yang disebabkan oleh semua varian virus.
Baca Juga: Kasus Terinfeksi Terus Naik, Dokter di India Temukan Gejala Baru Omicron BA.4/BA.5 Berupa Nyeri Otot
Baca Juga: Pengobatan Kanker Testis, Kanker yang Bisa Menyerang Pria di Usia Produktif
- Gejala infeksi varian Alpha
Varian alfa adalah varian pertama dari virus corona yang terdaftar di bawah varian yang menjadi perhatian.
Juga dikenal sebagai varian B.1.1.7, pertama kali ditemukan di Inggris pada September 2020 dan karena itu juga dikenal sebagai varian Inggris.
Menurut sebuah laporan oleh Imperial College London, gejala umum yang diamati selama infeksi varian alfa adalah kedinginan, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, dan nyeri otot. Varian ini dikaitkan dengan rawat inap yang lebih tinggi di Inggris.
- Gejala yang diamati selama infeksi varian Beta
Varian yang juga dikenal sebagai B.1.351, ditemukan di Afrika Selatan pada Mei 2020. Laporan Telegraph Juli 2021 mengatakan, "Tidak ada indikasi bahwa gejala varian beta berbeda dengan varian Covid lainnya.
Source | : | kemenkes.go.id,Center for Disease Control and Prevention,Infection Control Today |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar