GridHEALTH.id - Belum juga satu bulan Pertemuan Tatap Muka (PTM) tahun ajaran baru dilaksanakan di wilayah DKi Jakarta.
Kini khusus SMP di DKI Jakarta ada yang lockdwon.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi hal tersebut.
Menurutnya, kegiatan pembelajaran tatap muka akan dihentikan sesuai dengan protokol dan aturan yang ada ketika terdapat temuan kasus penyebaran virus Corona.
"Itu (penghentian aktivitas pembelajaran) kan sudah menjadi aturan kami," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/7/2022), dikutip dari Indozone (22/07/2022).
"Protap (protokol tetap) kami, kalau ada peningkatan di situ terkait Covid-19, sudah ada prosedurnya. Itu tugas kami sebagai Satgas Covid-19 yang punya tugas," tambahnya.
Untuk diketahui, lockdown terhadap SMP di DKI Jakarta tersebut terjadi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 85 DKI, Cilandak, Jakarta Selatan.
Setelah diketahui ada tiga orang siswa positif COVID-19.
Camat Cilandak Djaharuddin pun mengonfirmasi kejadian itu. Dia menjelaskan penutupan sekolah tersebut berawal dari laporan seorang siswa yang positif COVID-19 pada 14 Juli 2022 lalu.
Baca Juga: 5 Ciri-ciri Anak Menjadi Korban Bullying, Orangtua Wajib Tahu
“Siswa tersebut terakhir masuk sekolah hari Rabu 13 juli 2022. Tindak lanjutnya kelas 8B diliburkan selama 5 hari dan dilakukan tracing oleh puskesmas,” ucap Djaharuddin, dikutip dari Indozone (21/07/2022).
Kemudian, pada 15 Juli dilakukan pemeriksaan atau tracing terhadap sebanyak 41 orang yang menjalani kontak erat di Puskesmas Cilandak, Jakarta Selatan. Hasilnya, ada satu siswa yang terkonfirmasi positif.
Dari temuan adanya satu siswa lagi yang positif itu, pada Senin (18/7) terdapat kembali laporan satu siswa kelas 9F yang terkonfimasi COVID-19. Namun, hal tersebut diklaim tidak berhubungan dengan kasus sebelumnya.
“Selanjutnya kelas tersebut diliburkan selama 5 hari dan di lakukan tracing kepada 31 orang kontak erat pada 19 Juli 2022,” terangnya.
Dengan adanya temuan sejumlah siswa yang terpapar COVID-19, maka pihak sekolah memutuskan menutup SMPN 85 selama 10 hari untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.
Sebelumnya, beberapa siswa SMPN 85 juga pernah terpapar Covid-19 pada Januari 2022.
Setelah adanya kasus itu, pihak sekolah menggelar tes swab PCR kepada 30 siswa pada 21 Januari 2022.
Namun, pihak sekolah menyebutkan bahwa siswa yang saat itu dinyatakan positif Covid-19 dipastikan bukan berasal dari klaster sekolah, melainkan dari lingkungan keluarga.(*)
Baca Juga: Beda Hepatitis A, B, C, D, E, Hingga Hepatitis Akut Misterius
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar