GridHEALTH.id - Siapa yang tidak kenal dengan dokter penggiat sosial media yang selalu mendapat perhatian masyarakat ini.
Ya, setiap unggahannya disosial media selalu viral.
Termasuk unggahannya prihal Citayam Fashion Week.
Pasalnya menurut dr. Tifa yang dilansir dari makassar.terkini.id (26/07/2022) disebut sebagai ahli Epidemiolog, banyak virus sintetis disebar dengan botol pada saat fokus perhatian rakyat Indonesia tertuju ke Citayam Fashion Week.
Hal tersebut diungkapkan dr. Tifa di unggahan Twitternya (26/07/2022).
Menurut dr. Tifa, banyak virus sintetis disebar dengan botol saat rakyat fokus ke fashion week.
Dalam narasi unggahannya itu, Dokter Tifa awalnya menyebut: "Banyak senjata masuk dari luar negeri. Banyak tentara asing masuk sebagai TKi & Wisatawan. Banyak virus sintetis yang disebar lewat botol.
Rakyar dikunci perhatiannya dengan L68T dengan kamuflase fashion week yang benihnya ditebar dari Jakarta, lalu kekota-kota lainnya secara cepat dan masif."
Selain itu, kata Tifa, juga banyak tentara asing masuk ke Indonesia sebagai tenaga kerja TKI maupun sebagai wisatawan.
Dalam repostnya pun dr. Tifa menyampaikan (25/07/2022):
"Hanya orang2 cerdas yg mampu memahami tulisan2 ini.
Smtr orang2 bodoh akan anggap saya gila, sinting, halu, ODGJ, dsb
Mati kita lihat, mana itu orang2 bodoh."
Hanya orang2 cerdas yg mampu memahami tulisan2 ini.
Smtr orang2 bodoh akan anggap saya gila, sinting, halu, ODGJ, dsb
Mati kita lihat, mana itu orang2 bodoh. pic.twitter.com/UE7PW3VZGa
— Dokter Tifa (@DokterTifa) July 24, 2022
Memang pernyataan dr. Tifa tersebut agak membingungan. Pesan yang didampaikannya tidak to the point.
Masyarakat yang membaca unggahannya menelannya secara mentah-mentah, akan mempunyai persepsi jika Citayam Fashion Week adalah sebuah kesempatan menaburkan benih virus sintetik.
Mengenai hal tersebut, jika memang benar dan real apa yang disampaikan dr. Tiga, baiknya diperjelas apa yang dimaksudnya.
Sebagai seorang dokter tentu harus berbicara dari kacamata ilmiah, yang bisa dibuktikan secara ilmiah.
Pemerintah pun seharusnya memberikan respon dan keterangan prihal hal ini, supaya masyarakat tidak semakin tersiksa fisik, ekonomi, dan pikirannya.
Kasihan masyarakat Indonesia yang masih banyak dari kalangan bawah dan kurang mampu baik secara ekonomi maupun ilmu pengetahuan.
Berikanlah informasi yang mencerahkan dan mendidik bagi masyarakat Indonesia dengan simpel dan sederhana, bukan malah membuat bingung dan salah persepsi.(*)
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar