GridHEALTH.id - Masih banyak orang yang beranggapan kalau rokok elektrik atau vape lebih baik daripada rokok konvensional. Padahal, keduanya bisa berdampak buruk bagi paru-paru.
Seorang pria asal Malaysia, Faris Ifwat Mohamad Fauzi, harus menjalani perawatan di rumah sakit karena paru bocor atau pneumothorax akibat vape.
Ia mengunggah sendiri mengenai kondisinya di Facebook dan mengatakan kalau paru-parunya tidka bisa mengembang.
"Situasi ini menyebabkan paru-paru sebelah kanan saya dihimpit oleh udara yang terperangkap dan jadi mengecil," tulis Ifwat, dikutip dari Sinar Harian, Senin (1/8/2022).
Dalam unggahannya, ia mengatakan kalau gejala awal yang dirasakan adalah sesak napas dan napsnya terasa lebih pendek.
Selain itu, ketika berbicara pun terengah-engah, karena terasa seperti ada yang menghalangi saluran pernapasannya.
"Setelah berkonsultasi, dokter memberitahu saya untuk terus menepuk dada bagian kanan dan memasang tabung untuk mengeluarkan udara, sehingga paru bagian kanan berfungsi dengan baik," sambungnya.
Lantaran paru bocor akibat kebiasaan menggunakan vape, ia harus dirawat di rumah sakit setidaknya selama satu minggu.
Mengapa vape bisa menyebabkan paru-paru bocor atau pneumothorax?
Baca Juga: Pengguna Rokok Elektrik Meningkat, Ini 3 Jenis Vape yang Banyak Digunakan dan Semuanya Berisiko
Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, pneumothorax atau paru bocor, terjadi sat ada lubang di paru-paru yang menyebabkan oksigen keluar.
Paru bocor dapat terjadi karena apapun, misalnya saja mengalami luka akibat benda tajam yang menyebabkan sobekan kecil di paru-paru.
Source | : | Sinar Harian,Johns Hopkins Medicine |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar