GridHEALTH.id - Satu minggu ini merupakan pekan menyusui sedunia, yang menjadi perayaan kepada seluruh elemen masyarakat untuk diingatkan kembali pentingnya mendukung ibu menyusui yang memberikan ASI eksklusif pada anak.
Dalam perayaan puncak, Ikatan Dokter Anak Indonesia mengadakan webinar terkait perayaan pekan ibu menyusui sedunia dengan tema "Step Up for Breastfeeding: Educate and support", yang dilakukan pada hari Sabtu (06/08/2022).
Pada peringatan pekan menyusui sedunia tahun 2022 ini, IDAI menekankan pentingnya optimalisasi Warm Chain sebagai bentuk dukungan keberhasilan kepada ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif.
Pekan menyusui yang dimulai sejak tanggal 1 Agustus dan ditutup pada 7 Agustus menjadi hari peringatan kepada semua elemen akan pentingnya memberikan dukungan kepada ibu menyusui, karena menjadi momen penentu tumbuh kembang anak.
Pekan menyusui diadakan sebagai sarana untuk kembali mengedukasi, menginformasikan, dan memberdayakan pemerintah, sistem kesehatan, tempat kerja, dan komunitas dalam memperkuat kapasitas untuk menyediakan dan mempertahankan lingkungan yang nyaman untuk menyusui bagi keluarga dalam era setelah pandemi.
Oleh karena itu, keberhasilan ibu menyusui tidak hanya bergantung pada ibu dan bayi, tetapi juga keseluruhan elemen yang membentuk istilah warm chain.
Warm Chain of Support for Breastfeeding adalah istilah yang digunakan dalam rantai pendukung ibu menyusui, di mana rantai ibu menyusui ini terdiri dari berbagai macam elemen dan kelompok masyarakat, seperti peran dokter anak, keluarga, ayah, komunitas, dokter kandungan, akademisi, media, pengusaha, dan lainnya.
Dengan optimalisasi rantai ibu menyusui, artinya menjadi cara untuk memaksimalkan pula perawatan berkesinambungan selama 1.000 hari kehidupan, dimulai dari masa kehamilan hingga anak usia 2 tahun.
Perawatan berkesinambungan 1.000 hari kehidupan, dimulai dari langkah awal perawatan antenatal, persalinan, perawatan setelah persalinan, perawatan sampai dengan 6 minggu, maka tidak heran jika dalam perjalanan ibu menyusui ini dibutuhkan keterlibatan dan dukungan berbagai pihak yang terdapat dalam warm chain.
Baca Juga: Batuk Pilek, Obat Kategori C Tak Disarankan untuk Ibu Hamil dan Menyusui
IDAI melalui ketua Satgas Menyusui menyebutkan masih kurangnya kebijakan dan program untuk mendukung ibu menyusui.
"Ternyata kebijakan dan program dukungan menyusui, saat ini masih kurang, itulah sebabnya masing-masing kita memiliki peran dalam warm chain untuk mendukung ibu menyusui," kata Dr. dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, Sp.A(K), ketua Satgas ASI IDAI 2021-2024 dalam kata penutupnya di webinar IDAI Sabtu kemarin.
Satgas ASI IDAI sendiri dalam membantu mensosialisasikan kegiatan menyusui telah membentuk IBFCC (Indonesian Breastfeeding Course for Clinicians) untuk mendukung dan mengedukasi kegiatan menyusui sesuai tema Pekan Menyusui Sedunia 2022, optimalisasi Warm Chain sebagai dukungan pada ibu menyusui.
Dengan adanya tema warm chain ini Dr. dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, Sp.A(K) menyebutkan seharusnya setiap pihak bergandengan tangan membentuk suatu rantai harmonis yang bisa mendukung ibu menyusui sebagai pusatnya.
Sebagai informasi, menyusui adalah kegiatan penting yang memiliki begitu banyak manfaat bagi ibu dan bayi, baik secara kesehatan maupun mental dan akan mempengaruhi kualitas dari bayi.
Kandungan ASI yang begitu alami dapat membuat bayi terhindar dari berbagai macam penyakit seperti stunting, selain itu ASI juga sangat ekonomis.
"Kita tahu bahwa diantara proses untuk memutus stunting, itu dengan menggalakan ASI eksklusif atau breastfeeding pada bayi-bayi kita," kata dr. Piprim Basarah Yanuarso,Sp.A(K), ketua umum PP IDAI dalam sambutannya pada acara webinar Sabtu lalu (06/08/2022).
Oleh karena itu mendukung kegiatan menyusui melalui optimalisasi rantai ibu menyusui adalah hal yang perlu didukung sepenuhnya.
"Dan IDAI sudah sejak awal mendukung ASI eksklusif ini dan tentu saja ini butuh edukasi dan support terus menerus agar setiap lapisan masyarakat, baik itu masyarakat awam, dokter umum, dokter anak, dan semua dokter, tenaga kesehatan ini mendukung breastfeeding ini," lanjut dr. Piprim Basarah Yanuarso,Sp.A(K).
Baca Juga: 5 Tips untuk Ibu dengan Puting Masuk ke Dalam Bisa Sukses Menyusui ASI
Source | : | Media briefing IDAI terkait pekan menyusui |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar