Prof Spector mengatakan, dilansir dari Republika (19/05/2022), pemberian suplemen kalsium perlu dihentikan, meski diberikan bersamaan dengan vitamin D.
Fungsi dari vitamin D adalah membantu tubuh menyerap kalsium lebih mudah.
Dalam studi ini, tim peneliti berupaya untuk mengidentifikasi hubungan antara suplemen kalsium dan vitamin D dengan perkembangan dan kematian terkait stenosis aorta.
Stenosis aorta atau stenosis katup aorta terjadi ketika katup aorta jantung menyempit.
Kondisi tersebut membuat katup aorta tidak bisa terbuka sepenuhnya.
Dampaknya, aliran darah dari jantung ke arteri utama tubuh yaitu aorta menjadi berkurang atau terhambat. Hal ini akan membuat aliran darah ke seluruh tubuh juga ikut bermasalah.
Pada penelitiannya Prof. Spector, mengambil partispan penelitian dari kelompok pasien stenosis aorta ringan hingga sedang yang sudah berusia 60 tahun ke atas.
Baca Juga: Rekayasa Bakteri E.Coli Bisa Jadi Obat Diabetes, Ini Hasil Studinya
Para partisipan dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan konsumsi suplemen kalsium dan vitamin D mereka.
Kelompok pertama tidak mengonsumsi suplemen, kelompok kedua mengonsumsi suplemen vitamin D, kelompok ketiga mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D.
Hasil studi menunjukkan bahwa suplementasi kalsium dan vitamin D berkaitan dengan risiko kematian akibat semua penyebab yang lebih tinggi.
Suplementasi kalsium dan vitamin D juga tampak meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan risiko penggantian katup aorta (AVR) meningkat.
Source | : | Republika-kalsium,PIONAS-kalsium |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar