GridHEALTH.id – Vaksinasi dibutuhkan untuk melindungi diri dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus, termasuk Covid-19.
Anak-anak yang termasuk dalam kelompok rentan, perlu mendapatkan perlindungan lebih dari vaksinasi Covid-19.
Penelitian yang dipublikasikan di The Pediatric Infectious Diseases Journal, anak-anak yang tidak divaksin berisiko tinggi mengalami long covid.
Penelitian yang dilakukan di Texas, melacak 1.813 anak-anak yang yang terifeksi Covid-19 pada Oktober 2020 hingga Mei 2022, selama gelombang varian Delta dan Omicron.
Hasilnya ditemukan sekitar 4,5 persen dari anak-anak penyintas Covid-19 mengalami gejala yang berkepanjangan sampai 12 minggu dan 3,3 persen yang lainnya merasakannya lebih dari tiga bulan.
Risiko long Covid-19 bahkan bisa dialami oleh anak-anak yang saat terpapar tidak mengalami kondisi yang serius.
Pada anak-anak yang sempat menjalani perawatan di rumah sakit, long covid yang dialami yakni hilangnya kemampuan perasa dan penciuman, batuk, dan sulit bernapas.
Akan tetapi, 93 persen di antara anak-anak yang mengalami long covid, melaporkan hanya mengalami kondisi yang ringan saat terinfeksi.
Peneliti mengatakan, risiko long covid paling tinggi dijumpai pada anak-anak yang terinfeksi Covid-19 pada awal pandemi, di mana vaksin Covid-19 belum tersedia.
“Mungkin ada persepsi bahwa seseorang perlu dirawat di rumah sakit untuk mengalami long Covid-19, dan bukan itu yang kami temukan,” kata ketua studi Sarah Messiah dari University of Texas, dikutip dari Reuters, Jumat (12/8/2022).
Ia meminta orangtu agar berhati-hati dan mengajak anak mereka untuk segera mendpatkan vaksinasi, agar memiliki antibodi yang baik.
Baca Juga: Studi Terbaru, Long Covid-19 Dapat Terjadi Pada 1 Diantara 8 Orang yang Terinfeksi Virus Ini
“Saya mendorong orangtua untuk tetap berhati-hati terhadap Covid-19 dan memvaksinasi anak mereka, karena kami sekarang tahu bahwa itu (vaksin) daapt mengurangi risiko infeksi dan long covid,” lanjutnya.
Manfaat vaksin Covid-19 untuk anak
Covid-19 anak umumnya memang bergejala ringan, tapi pada yang lainnya dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius.
Sangat penting bagi anak untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19, karena memiliki manfaat bagi kesehatannya.
Dilansir dari laman NHS, satu dosis vaksin Covid-19 dapat melindungi anak agar tidak mengalami kondisi yang parah.
Sedangkan dosis lengkap atau dosis kedua vaksin Covid-19, akan memberikan perlindungan yang lebih kuat dan tahan lama bahkan terhadap berabagi varian baru yang bermunculan.
Orang-orang yang berada di sekitar anak yang telah terinfeksi Covid-19, juga bisa terlindungi.
Di Indonesia, saat ini vaksinasi Covid-19 untuk anak sudah bisa diberikan kepada anak berusia 6-11 tahun dan 12-17 tahun.
Pada anak yang berusia 12-17 tahun, jenis vaksin Covid-19 yang digunakan adalah Sinovac dan Pfizer. Sedangkan anak-anak berusia 6-11 tahun, diberikan vaksin Sinovac.
Berdasarkan data dari Vaksin Dashboard Kemenkes, anak usia 12-17 tahun yang sudah menerima vaksin Covid-19 dosis lengkap sekitar 82,60 persen atau 22 juta orang.
Sementara pada kelompok usia 6-11 tahun, yang sudah divaksinasi dosis lengkap mencapai 65,88% atau 17,3 juta anak. (*)
Baca Juga: Belum Divaksin dan Punya Komorbid, Pasien Covid-19 Usia 7 Tahun di Magelang Meninggal
Source | : | Reuters,NHS,vaksin.kemkes.go.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar