GridHEALTH.id - Seks oral pada titik rangsang vagina, vulva, dan klitoris dalam dunia kesehatan disebut cunnilingus.
Sedangkan seks oral pada titik rangsang penis di dunia medis dikenal sebagai fellatio.
Banyak ahli kesehatan menyebut, seks oral bukan jenis seks yang aman bila dibandingkan dengan seks penetrasi alat kelamin.
Orang yang melakukan seks oral memiliki risiko tertular atau menularkan penyakit menular seksual (PMS).
Tapi memang beberapa orang melakukan oral seks selain sebagai variasi juga upaya menjaga keperawanan, khususnya dalam kasus gadis remaja yang fellate pacar mereka sebagai menciptakan dan mempertahankan keintiman sambil menjaga keperawanan mereka, menghindari kehamilan, atau keduanya.
Baca Juga: Cucu Kelima Jokowi Lahir, Proses Persalinan Kahiyang Ditangani 4 Dokter Subspesialis
Hal tersebut memang benar, oral seks bisa menjadi metode kontrasepsi. Sebab Sperma yang keluar dari oral seks akan masuk sistem pencernaan, lalu dipecah oleh asam lambung di perutnya dan oleh protein di usus kecil.
Hasil pecahan tersebut akhir diserap sbg banyak diabaikan nutrisi.
Tapi ingat, bukan berarti menalan sperma itu baik ya.
Pasalnya, ada banyak penyakit menular seksual yang bisa terjadi akibat oral seks, antara lain:
1. Herpes genital
Baca Juga: Engga Cuma Putih Ada Juga Panu Hitam di Badan, Ini Gejala dan Penyebabnya Serta Pencegahannya
Herpes genital adalah virus yang ditularkan melalui kontak vagina, oral, atau anal dengan seseorang yang menderita herpes.
Source | : | P2k Unkris-fellatio,IAIN Pare-fellatio,Tempo.co-fellatio,Puskesmas Kuta Selatan-Fellatio,UT-fellatio |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar