Selanjutnya menurut Dicky, kecenderungan masyarakat yang ingin menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin Covid-19, menghambat capaian vaksin booster.
Saat vaksin booster, rata-rata jenis vaksin yang digunakan berbeda dengan vaksinasi sebelumnya.
"Jadi pemerintah harus lebih ekspansif dan proaktif (melakukan vaksinasi dosis ketiga), dibandingkan saat dosis vaksin satu dan dua," kata Dicky dikutip dari Tempo.co (24/8/2022).
Sebagai informasi saja, berdasarkan data dari Vaksin Dashboard per 26 Agustus, capaian vaksin dosis 3 sekitar 25,62%.
Itu artinya baru ada 60,1 juta dosis vaksin booster yang diberikan dan belum mencapai setengah dari target.
Pentingnya vaksin booster
Dilansir dari laman OSF Healthcare, vaksin booster sangat dibutuhkan karena perlindungan terhadap virus dari vaksinasi pertama dan kedua mulai berkurang.
Vaksin booster juga dibutukan oleh orang dengan sistem kekebalan yang lemah, karena berisiko mengalami infeksi yang parah.
Melakukan vaksin booster juga dapat membantu melindungi orang-orang di sekitar yang merupakan kelompok rentan.
Vaksinasi booster bisa didapatkan oleh masyarakat umum di fasilitas kesehatan atau sentra vaksin Covid-19 lain yang tersedia.
Jadi, segera vaksin untuk diri sendiri dan orang di sekitar. (*)
Baca Juga: Kenali Covid Arm, Efek Samping yang Timbul Usai Vaksin Booster
Source | : | tempo.co,Sehat Negeriku,OSF Healthcare |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar