GridHEALTH.id - Sariawan merupakan luka di dalam mulut yang dapat menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman. Luka sariawan bisa berbentuk oval atau bulat, dan berwarna putih atau kuning dengan tepian yang berwarna merah akibat peradangan.
Lokasi sariawan dapat terjadi di semua bagian rongga mulut, utamanya pada bagian dalam pipi atau bibir, serta di permukaan gusi dan lidah.
Sariawan jarang dijumpai pada gusi dan palatum. Tetapi ternyata bisa juga ditemukan di tenggorokan.
Sariawan bisa terjadi dalam jumlah satu atau lebih di dalam rongga mulut Sariawan bisa sembuh dengan sendirinya tampa diobati dalam waktu 10 hingga 14 hari.
Penyebab pasti munculnya sariawan hingga saat ini belum diketahui. Bbeberapa faktor risiko yang diduga sebagai penyebab sariawan antara lain adalah faktor genetik (keturunan), trauma seperti tergigit, faktor gizi seperti kekurangan vitamin B kompleks dan asam folat, alergi makanan dan obat, merokok, dan munculnya jamur di mulut.
Sariawan juga bisa disebabkan karena serta faktor psikososial seperti stress, kelelahan dan depresi.
Seperti disebutkan, sariawan juga dapat terjadi di bagian tenggorokan. Sariawan di tenggorokan sering juga disebut dengan sariawan esofagus atau kandidiasis esofagus.
Penyebab sariawan di tenggorokan. Umumnya akibat infeksi jamur yang berkembang di daerah tenggorokan.
Jamur kandida biasanya terdapat di permukaan kulit dan di dalam tubuh. Dalam hal ini, sistem kekebalan tubuh berperan penting dalam mengatur organisme baik dan buruk ini dalam tubuh.
Pada kondisi tertentu, terkadang perubahan keseimbangan antara kandida dan bakteri sehat dalam tubuh dapat menyebabkan tumbuhnya jamur secara berlebihan dan berkembang menjadi infeksi.
Jika kita sehat, kecil kemungkinan kita akan mengalami kondisi ini. Sebaliknya, orang yang memiliki kondisi sistem kekebalan tubuh rendah memiliki risiko yang lebih tinggi.
Ini termasuk orang-orang yang mengidap HIV, AIDS, kanker, dan lansia. Namun, orang yang mengidap AIDS biasanya lebih banyak mengalami gangguan ini.
Baca Juga: Mencegah Sariawan Pada Puting Saat Menyusui Agar Tidak Berdampak Pada Bayi
Source | : | Health Line,GridHEALTH.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar