GridHEALTH.id - Saat seseorang merasakan kram di dada, umumnya akan menyangka sedang mengalami serangan jantung.
Padahal kram di dada, termasuk di dada sebelah kiri, bisa jadi bukan karena serangan jantung.
Ada beberapa penyebab kram di dada, selain serangan jantung.
Berikut ini penyebab kram di dada selain serangan jantung, dilansir dari emc.id (16/12/2019):
Nyeri dada akibat angina bisa terjadi setelah baru saja melakukan aktivitas fisik yang cukup berat.
Angina disebabkan oleh arteri ke jantung yang menyempit sehingga aliran darah tidak berjalan secara normal dan jantung bekerja lebih keras.
Saat angina menyerang, terdapat beberapa gejala yang timbul.
Mungkin merasa sesak napas dan nyeri dada kiri yang terasa menusuk.
Karena gejala tersebut, tidak jarang angina disalahartikan sebagai serangan jantung.
Baca Juga: Sama-sama Penyakit Infeksi Kulit, Jerawat dan Bisul Tetap Punya Ciri Khas Berbeda
Dalam kondisi tertentu, asam lambung bisa naik ke kerongkongan.
Nah,kondisi ini disebut dengan refluks asam lambung. Dampaknya adalah rasa seperti terbakar di sekitar tulang dada sehingga sering dianggap sebagai serangan jantung.
Jika mengalami refluks asam lambung lebih dari dua kali seminggu, segeralah konsultasikan ke dokter.
Bisa jadi merupakan gejala GERD yang harus segera diobati.
Penyebab nyeri dada lainnya yang cukup umum adalah kostokondritis, yaitu kondisi saat tulang rusuk bersentuhan dengan tulang rawan.
Penyebabnya bisa beragam, dari cedera dada hingga virus.
Kondisi ini ditandai dengan gejala seperti tekanan pada dinding dada seperti tegang otot dada.
Aktivitas berat seperti olahraga bisa membuat otot pada tubuh menjadi tegang, termasuk juga otot dada.
Belum lagi jika mengalami cedera di bagian dada karena saraf yang tertekan.
Baca Juga: Healthy Move, 4 Latihan Sederhana Menghilangkan Leher Bergelambir
Nyerinya ini dapat terasa dari dada hingga sekujur lengan, bahkan hingga mati rasa.
Hal ini membuat tegang otot sering dianggap sebagai serangan jantung.
Saat mengalami kram di dada tetaplah tenang agar otot tidak semakin tegang.
Lalu lakukan RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation):
* Segera beristirahat
Saat kram, segeralah berhenti melakukan aktivitas hingga kram dada reda.
Jika kram kembali berulang bahkan hingga beberapa hari, kurangi intensitas kegiatan atau ambil waktu untuk beristirahat di rumah.
* Kompres bagian yang nyeri
Untuk membantu meringankan nyeri kram otot dada, kompres dengan es yang dilapis handuk.
Kompres bagian yang nyeri kurang lebih 20 menit. Bisa diulangi beberapa kali hingga terasa lebih nyaman.
* Balut dengan perban
Selain mengompres, bisa juga membalut dada yang nyeri dengan perban.
Namun, sebaiknya meminta bantuan perawat atau dokter yang sudah berpengalaman untuk membantu membalut dada dengan teknik yang benar.
* Lakukan posisi tegak
Jika kram menyerang, baiknya langsung mengambil sikap duduk dengan tegak.
Hindari berbaring saat kram otot dada terjadi.
Sambil duduk tegak, bisa memberikan pijatan ringan hingga terasa lebih nyaman.
Itulah hal yang perlu diketahui seputar kram otot dada.
Pastinya jangan panik jika mengalaminya.(*)
Baca Juga: Jangan Salah Lagi, Ini Lokasi Nyeri yang Membedakan Infeksi Ginjal dengan Sakit Punggung
Source | : | Emc.id-kram di dada |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar