GridHEALTH.id – Beberapa waktu yang lalu, masyarakat khusunya yang berada di Argentina, dikejutkan dengan kasus pneumonia misterius.
Kasus pertama ditemukan pada pertengahan Agustus dan sampai saat ini, dilaporkan sudah ada lima orang yang meninggal dunia.
Kelimanya berasal dari sebuah klinik yang berada di provinsi Tucuman, wilayah Argentina bagian Utara.
Dalam pantauan WHO
Berdasarkan laporan, pasien pneumonia misterius mengalami gejala seperti sesak napas, demam, serta nyeri di otot dan perut
Mempunyai gejala yang mirip dengan Covid-19, mereka pun juga turut melakukan tes. Tapi, hasilnya negatif SARS-CoV-2.
Lantaran hal tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Jumat (2/9/2022), mengatakan sedang melakukan pemantauan lebih lanjut.
Perokok paling berisiko terinfeksi
Dilansir dari Sky News, Minggu (4/9/2022), setelah dipelajari lebih lanjut, pejabat kesehatan Argentina menduga kuat pneumonia misterius disebabkan oleh penyakit legionnaires.
Menteri Kesehatan Carla Vizzotti mengtakan, penyakit tersebut paling berisiko dialami oleh orang-orang yang usianya sudah di atas 50 tahun dan memiliki kondisi tertentu.
Selain itu, perokok atau mantan perokok dan orang-orang yang mengalami gangguan paru, juga berisiko mengalaminya.
Apa itu legionnaires?
Baca Juga: Pneumonia Misterius di Argentina Sudah Telan Korban, Epidemiolog Ingatkan Masyarakat Indonesia
Melansir Medline Plus, legionnaires adalah salah satu jenis dari pneumonia yang disebabkan oleh bakteri.
Seseorang bisa tertular penyakit ini, apabila menghirup kabut atau uap dari air yang didalamnya terkandung bakteri legionella.
Kabut tersebut bisa berasal dari bak mandi air panas, pancuran atau shower, dan bahkan unit AC yang digunakan dalam bangunan besar.
Penyakit legionnaires gejalanya baru akan muncul sekitar 10 hari setelah terpapar oleh bakteri. Gejala awalnya meliputi.
* Sakit kepala
* Nyeri otot
* Demam, suhu tubuh mencapai 40 derajat Celsius atau lebih
Kemudian pada hari kedua atau ketiga, akan muncul berbagai gejala lainnya seperti batuk, sesak napas, nyeri dada, mual, muntah, diare, hingga menyebabkan kebingungan.
Pengobatan umumnya dilakukan dengan minum antibiotik. Bila telat ditangani, legionnaires dapat menyebabkan gangguan pernapasan karena oksigen yang dihasilkan paru tidak cukup untuk seluruh tubuh.
Selain itu, bisa juga mengalami syok septik saat tekanan darah turun secara tiba-tiba dan gagal ginjal akut.
Bahkan, orang yang terinfeksi legionnaires juga bisa meninggal, seperti yang terjadi pada pasien pneumonia misterius di Argentina. (*)
Baca Juga: Proses Terjadinya Infeksi Pneumonia, Penyebab dan Cara Penyembuhannya
Source | : | Sky News,Medline Plus |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar