GridHEALTH.id - Cuka apel sangat sering digunakan oleh orang-orang yang sedang diet, untuk mempercepat penurunan berat badan.
Mempunyai sifat antimikroba dan antioksidan, cuka apel juga kerap dijadikan sebagai obat rumahan.
Berbagai macam masalah kesehatan, termasuk panu, juga dapat diatasi dengan cuka apel.
Apa itu panu?
Panu punya nama ilmiah tinea versicolor, adalah masalah kulit yang sudah umum terjadi.
Dilansir dari Mayo Clinic, kondisi ini disebabkan oleh jamur Malassezia furfur yang secara alami bisa ditemukan di kulit yang sehat.
Ketika jamur tumbuh terlalu banyak, seperti saat udara lembab, tubuh sedang mengalami perubahan hormon, atau sistem imun yang lemah, maka akan menjadi masalah.
Panu menyebabkan muncul bercak putih di kulit dan terasa gatal. Biasanya ada di dada, leher, dan lengan bagian atas.
Pengobatan panu bisa dilakukan dengan mudah di rumah, bahkan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di dapur.
Misalnya saja dengan cuka apel, yang selama ini sering dijadikan untuk memasak dan membantu diet.
Baca Juga: Simak Perbedaan Panu, Kudis dan Kurap Serta Cara Mengobatinya
Dilansir dari Pharmeasy, obat alami panu cuka apel dapat digunakan karena mempunyai sifat antijamur.
Bagaimana cara membuatnya?
Cukup campurkan dua sendok makan cuka apel ke dalam segelas air hangat dan minum.
Selain diminum, bisa juga mengobati panu pakai cuka apel dengan cara merendam kapas ke cuka apel dan oleskan ke kulit.
Agar panu di kulit bisa segera hilang, lakukan metode ini setidaknya tiga kali dalam sehari.
Sebelum menggunakan cuka apel sebagai obat panu alami, lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter.
Mencegah panu kambuh
Meski sudah hilang, panu sewaktu-waktu dapat muncul lagi di kulit. Oleh karena itu, pencegahan pun perlu dilakukan.
Mengutip Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa cara mencegah kemunculan panu.
• Hindari keringat berlebih, paparan sinar matahari, dan cuaca yang panas.
• Saat siang hari, meski sedang tidak berada di luar rumah, selalu gunakan sunscreen.
• Gunakan pakaian yang longgar atau berbahan katun untuk mengurangi keringat. (*)
Baca Juga: Apakah Panu Berbahaya? Ternyata Disebabkan karena Perkembangan Jamur Ini!
Source | : | Mayo Clinic,Cleveland Clinic,Pharmeasy |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar