GridHEALTH.id - Manusia pasti butuh seks, pun manusia pasti menua. Tapi meski sudah tua manusia tetap butuk seks.
Tapi tahukah, Menurut Constantinides (1994) Menua merupakan proses yang
alamiah yang meliputi proses organobiologik, psikologig dan sosial.
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan dalam
tubuh untuk memperbaiki diri/ mengganti diri, dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya.
Proses penuaan umumnya terlihat jelas pada saat memasuki usia 40 tahun keatas, khususnya pada pria mulai menampakkan kemunduran perilaku seksual dalam hal sifat dan kemampuan fisik (aktivitas seksual dan frekuensi hubungan seksual mulai menurun).
Pada lansia, walau terjadi penurunan pada berbagai sistem organ tubuh, namun kebutuhan seksual itu masih tetap ada.
Karenanya kualitas kehidupan seksual ikut menentukan kualitas hidup.
Tahukah, hubungan seksual yang sehat adalah hubungan seksual yang dikehendaki, dapat dinikmati bersama pasangan suami dan istri dan tidak menimbulkan akibat buruk baik fisik maupun psikis, termasuk dalam hal ini pasangan lansia.
Fakta Seks pada Lansia
Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia sering kali berhubungan dengan berbagai gangguan fisik seperti: gangguan jantung, gangguan metabolisme, misal diabetes millitus, vaginitis, kekurangan gizi, karena pencernaan kurang sempurna atau nafsu makan sangat kurang,
penggunaan obat-obat tertentu, seperti antihipertensi, golongan steroid,
Sedangkan faktor psikologis yang menyertai lansia antara lain: rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia, sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta diperkuat oleh tradisi dan budaya, kelelahan atau kebosanan karena kurang variasi dalam kehidupannya, pasangan hidup telah meninggal.
Hingga disfungsi seksual karena perubahan hormonal atau masalah kesehatan jiwa lainnya misalnya cemas, depresi, pikun.
Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Kolesterol Tinggi, Warna Kaki Berubah Seperti Ini
Karenanya tidak heran tidak sedikit yang beragapan bahwa hubungan seksual sudah tidak diperlukan lagi ketika seseorang memasuki usia tua.
Tapi ternyata, hubungan seksual justru memberikan manfaat yang baik jika dilakukan oleh pasang lanjut usia, walaupun memang frekuensi hubungan seksualnya sudah tidak sesering ketika pasangan tersebut masih muda.
Manfaat Seks Bagi Lansia
Tahukah, dalam beberapa penelitian disebutkan bahwa pasangan lanjut usia yang melakukan seks, berpeluang lebih rendah untuk terkena penyakit jantung koroner dibandingkan dengan pasangan yang tidak melakukan seks sama sekali.
Selain itu, seks juga terbukti dapat menurunkan tingkat stres, meningkatkan kepercayaan diri, serta menjaga keharmonisan dari pasangan tersebut.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Health and Social Behaviour menyatakan, bahwa pasangan lanjut usia yang sangat sering melakukan hubungan seksual menimbulkan dampak yang berbeda bagi laki-laki dan wanita.
Laki-laki yang sudah tua kemudian melakukan hubungan seksual lebih dari 2 kali dalam seminggu dengan pasangannya, justru berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung.
Risiko penyakit jantung ini muncul akibat penggunaan obat kuat atau suplemen yang berguna untuk meningkatkan stamina dan performa seksual laki-laki.
Hambatan Seks pada Lansia
Tidak bisa dipungkiri, kemampuan seksual laki-laki juga menurun seiring dengan bertambahnya usia.
Laki-laki berusia lanjut usia lebih sulit untuk mencapai orgasme karena alasan medis atau kondisi mentalnya dibandingkan dengan laki-laki yang berusia masih muda.
Baca Juga: 6 Gejala Kanker Darah yang Sering Tak Disadari, Keringat Malam Hari
Sehingga, untuk mencapai orgasme laki-laki menggunakan obat kuat serta suplemen penambah stamina sebagai solusi penurunan kemampuan seksual mereka.
Selain itu, ‘usaha keras’ seorang laki-laki lansia untuk mencapai orgasme membuat laki-laki tersebut mengalami kelelahan serta stres yang tinggi, sehingga dapat mempengaruhi kerja jantungnya. Hal ini juga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sedangkan wanita lanjut usia yang melakukan hubungan seksual justru dianggap dapat menurunkan tekanan darah dan menurunkan peluang untuk mengalami penyakit jantung.
Hal ini disebabkan karena dukungan emosi yang didapatkan dari hubungan seksual membuat wanita tersebut terhindar dari stres sehingga menurunkan risiko penyakit jantung.
Hubungan seksual dengan kualitas yang baik justru membuat laki-laki ataupun wanita lanjut usia terhindar dari risiko penyakit jantung.
Hal ini telah dibuktikan oleh para peneliti dari Michigan State University, yang menunjukkan bahwa kualitas hubungan seksual penting untuk membangun dukungan emosi dan meningkatkan kepercayaan diri dari kedua pasangan tersebut.
Pengelolaan emosi yang baik adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya penyakit jantung.(*)
Baca Juga: Healthy Move, 4 Manfaat Olahraga CrossFit Untuk Wanita, Patut Dicoba!
Source | : | Lendah.kulonprogokab.go.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar