Obesitas juga dapat berdampak buruk bagi kehidupan para wanita pengidap kanker ovarium.
Menarche atau menstruasi pertama anak perempuan ternyata juga mempengaruhi risiko terkena kanker ovarium.
Mengutip Ovarian Cancer Research Alliance, anak perempuan yang haid pertamanya terjadi sebelum usia 12 tahun, berisiko tinggi mengidap kanker ovarium di kemudian hari.
Penelitian dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers, dan Preventions pun menemukkan, pengidap kanker ovarium mengalami menstruasi dini tingkat kematiannya sebesar 51 persen.
4. Hamil usia tua atau tidak pernah melahirkan
Usia kehamilan seorang wanita perlu diperhatikan. Mereka yang hamil dan melahirkan di atas 35 tahun, mempunyai risiko yang tinggi mengalami kanker ovarium.
Tidak pernah melahirkan sama sekali juga menjadi salah satu faktor kanker ovarium yang perlu diperhatikan oleh wanita.
5. Terapi hormon setelah menopause
Kondisi yang membuat seorang wanita berisiko kanker ovarium yang terakhir yakni terapi hormon usai menopause.
Terapi esterogen atau dibarengi juga dengan progesteron, akan meningkatkan pertumbuhan sel di ovarium, dibandingkan mereka yang tak melakukannya. (*)
Baca Juga: 5 Mitos Tentang Kanker Ovarium yang Perlu Diketahui Setiap Wanita
Source | : | American Cancer Society,Indonesia Cancer Care Community |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar