Kenali 8 Efek Samping Vaksin Qdenga untuk Mencegah Demam Berdarah

GridHEALTH.id – Demam berdarah berasal dari gigitan nyamuk yang membawa virus dan menularkannya kepada manusia.

Jumlah kasus demam berdarah yang dilaporkan ke WHO meningkat 8 kali lipat selama dua dekade terakhir, dari 505.430 pada 2000, menjadi lebih dari 2,4 juta pada 2010, dan 5,2 juta pada 2019.

Selama pandemi Covid-19 2020 dan 2021, dilansir dari laman WHO.int, angka kasus demam berdarah terlihat mengalami penurunan.

Namun, data tersebut juga belum lengkap sepenuhnya dan kondisi pandemi, mungkin menjadi penyebab terhambatnya pelaporan kasus di beberapa negara.

Terdapat kemungkinan pasien demam berdarah mengalami penurunan tekanan darah yang berbahaya, sehingga menyebabkan shock. Bahkan dalam beberapa kasus, infeksi ini mengakibatkan kematian.

Izin edar vaksin demam berdarah

Sebagai upaya pencegahan banyaknya orang yang mengalami demam berdarah, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin edar vaksin Dengue dengan nama Qdenga.

Vaksin tersebut, nantinya akan diberikan kepada orang-orang yang berusia mulai dari 6 hingga 45 tahun.

Melansir laman pom.go.id, Kamis (8/9/2022), vaksin demam berdarah ini merupakan jenis Live Attenuated Tetravalent Dengue Vaccine (TDV).

Terdiri atas 4 strain virus Dengue sekaligus, di antaranya strain Dengue serotipe 2 attenuated (TDV-2), rekombinan strain Dengue serotipe 2/1 (TDV-1), rekombinan strain Dengue serotipe 2/3 (TDV-3), dan rekombinan strain Dengue serotipe 2/4 (TDV-4).

Ini merupakan vaksin demam berdarah kedua yang disetujui izin edarnya oleh BPOM, setelah sebelumnya terdapat vaksin Dengavaxia.

Baca Juga: Demam Berdarah Hingga Anemia, Obati Dengan Fufang Ejiao Jiang

Efek samping vaksin Qdenga

Vaksin Qdenga mempunyai kemampuan mencegah demam berdarah sebesar 80,2% dan mengurangi risiko masuk rumah sakit akibat demam berdarah sebesar 95,4%.

“Vaksin ini menunjukkan efikasi yang baik pada subjek dengan seropositif (memiliki antibodi terhadap virus Dengue) maupun subjek dengan seronegative (belum memiliki antibodi terhadap virus Dengue),” tulis rilis BPOM, Kamis (8/9/2022).

Efek samping yang dikeluhkan setelah menerima vaksin ini, rata-rata bersifat ringan hingga sedang. Misalnya nyeri di tempat suntikan, bercak kemerahan, dan pembengkakan yang hilang dalam 1-3 hari.

Selain itu, efek samping vaksin Qdenga yang dilaporkan adalah sebagai berikut.

1. Sakit kepala

2. Nyeri otot (myalgia)

3. Malaise

4. Asthenia (kelelahan)

5. Iritabilitas

6. Mengantuk

Baca Juga: Muncul Gejala Demam Berdarah Ini Pada Anak, Segera Bawa ke Rumah Sakit

7. Hilang nafsu makan

8. Demam

Tidak dilaporkan terjadi pendarahan dan reaksi hipersensitivitas juga sangat jarang terjadi setelah disuntik vaksin Qdenga.

“Sesuai data studi klinik yang mendukung tersebut, indikasi Vaksin Qdenga disetujui untuk usia mulai dari 6-45 tahun. Vaksin Qdenga diberikan dalam 2 dosis dengan interval pemberian 3 bulan antar dosisnya, melalui injeksi secara subkutan pada otot lengan bagian atas,” jelas Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito.

Saat ini, data efikasi vaksin Qdengan untuk usia 45 tahun ke atas masih belum tersedia. Sehingga hanya diprioritaskan untuk kelompok tertentu saja. (*)

Baca Juga: WHO; Virus Marburg Waspadai Wabah, 88 Persen Pasien Meninggal, Gejala Mirip Demam Berdarah

PROMOTED CONTENT