GridHEALTH.id – Sejak masuknya cacar monyet di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mulai berusaha untuk meminimalisir penularan.
Pemesanan obat dan vaksin pun juga dilakukan, untuk mengurangi risiko penularan yang besar di Indonesia.
Beberapa waktu yang lalu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, menyebutkan jenis obat cacar monyet yang sedang dipesan.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (30/8/2022), obat cacar monyet tersebut antara lain Tecovirimat yang berasal dari Amerika Serikat.
“Karena tidak fatal cukup dengan obat-obatan biasa, ini dipastikan jangan sampai mereka terjadi secondary infection dan RS rujukan sudah dipersiapkan untuk bisa menangani monkeypox,” jelas Budi, dikutip dari Tribunnews.com, Senin (12/9/2022).
Selain itu, Indonesia juga disebut mendapatkan donasi obat cacar monyet Cidovovir dari Singapura. Sementara vaksin yang dipesan yakni Bavarian Nordic dari Denmark, sebanyak 2.000 dosis.
Cara kerja Tecovirimat
Cacar monyet merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus. Dalam kebanyakan kasus, kondisinya membaik dengan sendirinya dalam waktu 2-4 minggu.
Namun, selama proses penyembuhan itu, beberapa negara yang telah melaporkan kasus cacar monyet memang menggunakan antivirus.
Salah satu yang banyak digunakan tidak lain adalah Tecovirimat ini. Bagaimana cara kerjanya?
Mengutip laman Hermina Hospitals (25/7/2022), obat cacar monyet Tecovirimat bekerja dengan menghambat virus untuk berkembang dan menyebabkan penularan ke orang lain.
Baca Juga: Perlombaan Memproduksi Vaksin Cacar Monyet Bisa Mengulangi Kesalahan Bencana Covid-19, WHO
Siapa saja yang boleh menggunakan obat Tecovirimat?
Sampai saat ini, penggunaan obat Tecovirimat untuk cacar monyet masih dilakukan secara terbatas pada kelompok tertentu saja.
Diketahui, antivirus ini hanya diberikan kepada orang dewasa dengan berat badan lebih dari 40 kg dan anak-anak yang beratnya di atas 13 kg.
Menurut Mayo Clinic, Tecovirimat yang saat ini ditujukan untuk mengatasi cacar monyet, biasa diminum 30 menit setelah makan besar.
Penggunaan obat harus sesuai dengan yang telah diresepkan oleh dokter. Jangan sampai, ketika gejala sudah membaik, langsung buru-buru menghentikan pemakaian obat.
Apabila hal tersebut dilakukan, infeksi yang terjadi di tubuh mungkin tidak akan sepenuhnya hilang. Sama seperti obat lainnya, Tecovirimat juga mempunyai efek samping.
Efek samping di antaranya sakit kepala, perut terasa penuh, mulut kering, atau mual dan muntah. Akan tetapi, kondisi tersebut cukup jarang terjadi setelah pengobatan.
Kasus cacar monyet
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan jumlah keseluruhan kasus cacar monyet di seluruh dunia, mencapai 41.000 kasus dan 12 kematian dari 96 negara.
Penambahan kasus cacar monyet yang baru di wilayah Eropa belakangan terlihat menurun, sedangkan di Amerika Serikat melonjak.
Sementara itu di Indonesia, sampai saat ini kasus cacar monyet masih satu orang. Meskipun terdapat sejumlah suspek, misalnya yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat.
Suspek cacar monyet tersebut, saat ini menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soekardjo Tasikmalaya dan dalam kondisi stabil. Hasil tes usapnya masih belum keluar. (*)
Baca Juga: Infeksi Cacar Monyet Berbeda dengan Infeksi Kulit Biasa, Begini Gejala Awal Khasnya
Source | : | Mayo Clinic,Tribunnews.com,Hermina Hospitals |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar