GridHEALTH.id - Vaksin booster saat ini sudah menjadi syarat utama bagi masyarakat yang akan berpergian.
Transportasi umum seperti pesawat, kereta api, kapal, maupun bus antar kota mengharuskan calon penumpang untuk vaksin booster.
Bahkan, bila calon penumpang belum vaksin booster, meskipun sudah menerima dosis pertama dan kedua, tetap tidak boleh berpergian.
Cakupan vaksin booster rendah
Akan tetapi, pada kenyataannya cakupan vaksin booster masih rendah dan kenaikannya berjalan lambat.
Berdasarkan data Vaksin Dashboard Kemenkes, total vaksin booster atau dosis ketiga yang sudah diberikan sebanyak 26,49% atau 62 juta dosis.
Angka tersebut jauh berbeda dibandingkan dengan keberhasilan vaksin dosis pertama dan kedua.
Hal tersebut juga menjadi sorotan Dr. dr. Erlina Burhan, MSc., Sp.P(K) Dokter Spesialis Pulmonologi dan Pengobatan Pernapasan.
"Cakupan vaksinasi yang primer di Indonesia sudah oke banget. Tapi yang bermasalah boosternya, itu yang sampaikan hanya 26 persen, ini rendah banget," kata dokter Erlina dalam Media Briefing Pentingnya Vaksin Booster, Kamis (15/9/2022).
Alasan cakupan vaksin booster rendah
Lantas, mengapa capaian vaksin masih rendah meski sudah jadi syarat perjalanan dan berlangsung sejak awal 2022?
Baca Juga: BPOM Sahkan Vaksin Booster Covid-19 Covovax untuk Usia 18 Tahun ke Atas, Ini Efek Sampingnya
Dokter Erlina menjelaskan kemungkinan-kemungkinan yang membuat capaian vaksin booster rendah.
"Saya tidak tahu persis mengapa cakupan booster yang pertama ini tidak secepat kenaikannya seperti primer yang sebelumnya," ujarnya.
"Apakah masyarakat sudah merasa dua suntikkan sudah cukup. Sudah capek suntik terus, tapi kita gak tahu juga," sambungnya.
Alasan lain yang juga mungkin menjadi penyebab cakupan vaksin masih rendah adalah berkurangnya sentra vaksinasi.
Seperti yang diketahui, pada penyuntikan vaksin Covid-19 primer tahun lalu, banyak tempat yang membuka sentra vaksin, bahkan di tempat yang tidak terduga seperti pusat perbelanjaan.
"Bisa jadi juga masalah distribusi atau masalah sentra-sentra vaksinasi tidak seluas dulu. Dulu kan di mana-mana ada, sekarang kan sudah bekurang," jelas dokter Erlina.
Pentingnya vaksin booster
Meski saat ini situasi pandemi sudah membaik, tapi vaksin booster masih tetap dibutuhkan untuk memberikan perlindungan terhadap Covid-19.
Vaksin booster melindungi penerimanya dari infeksi berat yang bisa berujung pada kematian.
"Meskipun seseorang terinfeksi karena memang varian sekarang ini sangat lihai menembus sistem imun, tapi kalau pun terkonfirmasi dan sakit ringan-ringan saja," pungkas dokter Erlina.
Jadi meskipun masih ada risiko terinfeksi, tapi orang yang sudah mendapatkan vaksin booster tidak akan mengalami kondisi yang parah sehingga harus masuk rumah sakit atau bahkan menyebabkan kematian. (*)
Baca Juga: Catat! Efek Samping Vaksin Booster Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca
Source | : | Vaksin.kemkes.go.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar