3. Rawat rambut di sekitar kemaluan
Fungsi dari rambut di sekitar kemaluan adalah untuk menghalau masuknya bakteri ke dalam kelamin, namun saat rambut ini tidak dirawat dan terlalu panjang maka berpotensi bersarang di sana.
4. Hindari penggunaan celana yang terlalu ketat
Celana yang terlalu ketat akan membuat kulit di area vagina dan sela paha kurang mendapatkan sirkulasi udara dan semakin lembap, sehingga berisiko lebih besar terjadinya infeksi vagina.
5. Lakukan pemeriksaan rutin
Pemeriksaan rutin akan mempercepat deteksi dini dari munculnya infeksi vagina, khususnya saat gejala seperti gatal, keputihan berbau, pembengkakan, benjolan, dan lainnya terjadi.
6. Rajin ganti pembalut
Menstruasi menjadi periode di mana rentan masuknya kuman ke dalam vagina, sehingga sangat disarankan untuk wanita rajin mengganti pembalut setiap 3-4 jam sekali atau saat terasa sudah penuh.
7. Hindari memasukan alat apapun ke dalam vagina
Memasukkan benda apapun ke dalam vagina akan berisiko membuat vagina lecet dan risiko menempelnya kuman atau bakteri pada alat tersebut, sehingga memicu risiko munculnya infeksi vagina.
Inilah gejala dan penyebab dari infeksi vagina, cobalah untuk mulai melakukan setidaknya 7 cara pencegahan ini. (*)
Baca Juga: Keputihan Awal dari Infeksi pada Vagina? Ini Ciri dan Obatnya
Source | : | PERDOSKI,Repository.ub.ac.id/infeksi vagina,Ganesha Medicina Journal, Vol 1 No 1 Maret 2021 _ Infeksi Pa |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar