- Mengikuti pelatihan dukungan masyarakat terhadap penggunaan defibrilator otomatis
Baca Juga: 7 Titik Pijat yang Aman Agar Bayi Menjadi Rileks, Ibu Wajib Tahu
Baca Juga: 7 Gejala Serangan Jantung yang Sering Diabaikan Wanita , Waspada
Ini termasuk mendukung pelatihan pendukung kehidupan yang sesuai dengan usia, termasuk CPR, untuk siswa dan staf sekolah.
Hal ini juga mendorong untuk memiliki Automated External Defibrillators (AEDs) di dekat fasilitas atletik dan pelatihan.
Dalam kasus serangan jantung mendadak, AED dapat dengan cepat memberikan kejutan listrik untuk mengembalikan irama jantung ke normal.
- Mengetahui faktor risiko kematian jantung mendadak yang harus dilakukan pemeriksaan tambahan:
* Mengetahui riwayat keluarga kematian mendadak yang tidak terduga atau tidak dapat dijelaskan pada anggota keluarga yang sehat di bawah usia 50 tahun.
* Anggota keluarga dengan otot jantung bawaan atau masalah listrik
* Nyeri dada saat berolahraga
* Detak jantung atau irama yang tidak normal dengan penyebab yang tidak diketahui
* Pingsan/pingsan atau kejang tanpa peringatan atau saat berolahraga
* Terlahir dengan kelainan jantung bawaan (termasuk yang diperbaiki dengan operasi)
Haruskah semua orang muda diskrining untuk risiko serangan jantung mendadak?
Melakukan tes skrining massal seperti elektrokardiogram (EKG) dan ekokardiogram (USG jantung) untuk semua orang muda atau pada atlet untuk mengidentifikasi faktor risiko kematian mendadak saat ini tidak dianjurkan.
Baca Juga: Vitamin K, Ampuh Hilangkan Kantung dan Lingkaran Hitam di Sekitar Mata
Baca Juga: Atasi Panu Membandel dengan Obat Alami Lidah Buaya, Begini Cara Penggunaanya
Baca Juga: 7 Tanda Tekanan Darah Naik Menurut Ahli, dan Cara Tepat Mengatasinya
Kekhawatirannya adalah bahwa hasil tes positif palsu yang tinggi dapat menyebabkan kecemasan yang tidak perlu dan pengujian tambahan. Juga, tidak semua peristiwa dapat diambil oleh tes ini.
Namun, mengenali tanda-tanda peringatan dan faktor risiko, anamnesis yang akurat dan kardiologi serta skrining genetik untuk pasien yang berisiko lebih tinggi karena anggota keluarga yang memiliki masalah jantung atau SCA dapat menjadi cara yang sangat efektif untuk membantu mengurangi risiko kematian mendadak.
Ingatlah, meskipun kematian jantung mendadak pada orang muda tidak umum, bahkan satu nyawa yang hilang terlalu banyak dan tentunya amat disesali.
Orangtua, guru, dan masyarakat perlu mengambil langkah-langkah yang dapat membantu mengurangi risiko tragedi ini, seperti menjadwalkan kunjungan anak sehat secara teratur, latihan fisik olahraga, dan mendorong pelatihan CPR dan AED di komunitas kita. (*)
Source | : | Healthy Children,Center for Disease Control and Prevention,American Heart Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar