- Pembengkakan di sekitar mata, wajah, kaki, dan pergelangan kaki (disebut edema)
- Terbakar atau nyeri saat buang air kecil
- Peningkatan yang signifikan dalam frekuensi buang air kecil
- Kesulitan dalam mengontrol buang air kecil pada anak-anak yang cukup dewasa untuk menggunakan toilet
- Kambuhnya mengompol di malam hari (pada anak-anak yang telah kering selama beberapa bulan)
- Darah dalam urin
- Tekanan darah tinggi
Baca Juga: Mampu Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Coba Konsumsi Semangka Bagi Penyandang Hipertens
Diagnosis Penyakit Ginjal
Jika dicurigai penyakit ginjal, dokter akan mengambil riwayat kesehatan, melakukan pemeriksaan fisik, dan memesan tes urin, tes darah, studi pencitraan, atau biopsi untuk membantu membuat diagnosis.
Studi-studi ini biasanya disarankan oleh seorang nefrologis seorang dokter yang berspesialisasi dalam diagnosis dan pengobatan penyakit ginjal.
Dengan urinalisis (sejenis tes urin), dokter dapat dengan cepat mendeteksi kelainan (seperti terlalu banyak sel darah merah) yang mungkin menandakan peradangan atau iritasi pada saluran kemih.
Urinalisis juga dapat mendeteksi kelebihan sel darah putih, yang paling sering dikaitkan dengan infeksi kandung kemih dan ginjal.
Tes darah tertentu memberi tahu dokter seberapa baik ginjal menyaring produk limbah dan menyeimbangkan susunan kimiawi aliran darah.
Dua alat diagnostik penting lainnya yang digunakan dokter adalah tekanan darah dan pengukuran pertumbuhan. Seiring dengan jantung, ginjal sangat penting untuk menentukan tekanan darah.
Source | : | Kids Health,Kemenkes RI |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar