GridHEALTH.id - Bukan hanya menjadi mahkota bagi wanita, rambut juga memiliki fungsi dalam tubuh sebagai pelindung kulit dari luar dan fungsi dari dalam seperti mengurangi gesekan dan lainnya.
Akan tetapi rambut juga bisa menjadi rontok, permasalahan inilah yang perlu untuk diperhatikan dengan baik.
Rambut rontok sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja, ada berbagai penyebab yang perlu diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan perawatan rambut rontok.
Rambut Rontok
Siapa pun dapat mengalami kondisi seperti ini, ada yang bersifat sementara dan permanen, serta dapat mempengaruhi tidak hanya kulit kepala tetapi seluruh tubuh.
Jika dibiarkan maka dapat menyebabkan kebotakan, padahal ada berbagai perawatan rambut rontok yang tersedia untuk mencegahnya lebih lanjut dan membantu memulihkan pertumbuhan.
Kerontokan rambut dapat muncul dalam berbagai cara, karena ada banyak penyebab yang mendasarinya, bisa secara bertahap atau tiba-tiba.
Beberapa gejala dari rambut rontok adalah penipisan bertahap di atas kepala dan ini yang paling umum terjadi, muncul bintik-bintik merah di atas kulit dan menyebabkan nyeri, tiba-tiba terjadi kerontokan, terjadi kerontokan di seluruh tubuh, dan rambut akan tumbuh kembali.
Segeralah ke dokter jika menemui gejala seperti rasa tertekan dari kerontokan rambut yang signifikan, atau saat melihat kerontokan yang tiba-tiba, tidak merata, lebih banyak dari pada saat menyisir.
Hal ini karena kerontokan rambut yang tiba-tiba dapat menandakan kondisi medis mendasar yang memerlukan perawatan.
Baca Juga: Layak Memilih 5 Vitamin Ini untuk Mengatasi Rambut Rontok Penyebab Kebotakan
Mari mengenali ada apa saja penyebab rambut rontok, beberapa diantaranya adalah:
- Faktor keturunan (bisa tumbuh lagi dengan perawatan)
- Usia (deteksi dini akan membantu menumbuhkan kembali dengan perawatan)
- Alopecia areata (penyakit sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut, bisa tumbuh kembali dan perawatan bantu menstimulasinya)
- Efek kemoterapi (paparan radiasi dari kemoterapi, sehingga disarankan menggunakan pelindung kepala dingin sebelum, saat, sesudah kemoterapi, namun tetap bisa tumbuh setelah beberapa bulan menyelesaikan kemoterapi)
- Efek melahirkan, penyembuhan pasca perawatan penyakit, dan stres (bisa tumbuh kembali jika bisa kelola stres dengan baik)
- Efek kosmetik rambut (jika ada paparan yang tidak sesuai dan sulit untuk menumbuhkannya kembali)
- Masalah hormon yang tidak seimbang (butuh perawatan rambut rontok untuk bisa tumbuh kembali)
Selain penyebab-penyebab umum ini, masih ada penyebab-penyebab lainnya yang mempengaruhi, seperti penyakit dan obat-obatan.
Dengan mengetahui penyebab-penyebab ini, diharapkan dapat membantu dalam memilih perawatan rambut rontok yang sesuai.
Perawatan Rambut Rontok
Baca Juga: Rambut Rontok pada Wanita dan Sampo yang Tepat untuk Mengatasinya
Beberapa perawatan rambut rontok yang dapat dicoba, yaitu:
1. Minoxidil - Ini merupakan perawatan rambut rontok dengan cara dioleskan ke kulit kepala sebanyak sekali atau dua kali sehari, fungsinya untuk merangsang pertumbuhan rambut, mencegah kerontokan rambut lebih lanjut.
Biasanya lebih efektif jika digunakan bersama dengan perawatan rambut rontok lainnya, lebih cocok untuk kerontokan rambut dini dan dibutuhkan waktu sekitar tiga sampai enam bulan untuk terlihat hasilnya.
2. Terapi laser - Jika menggunakan minoxidil sebagai perawatan rambut rontok tidak begitu terlihat hasilnya, maka cobalah untuk gunakan terapi laser.
Terapi laser ini dapat digunakan untuk masalah kerontokan yang berasal dari turun temurun, alopecia areata, atau karena kemoterapi, dengan cara merangsang penyembuhan dan pertumbuhan rambut setelah transplantasi rambut.
3. Microneedling - Perawatan rambut rontok ini menggunakan ratusan jarum kecil yang membantu merangsang pertumbuhan rambut dan dapat digunakan bersamaan dengan perawatan lain seperti minoxidil, kortikosteroid, dan lainnya.
Hasilnya setelah 12 minggu perawatan, pasien yang perawatan dengan minoxidil dan microneedling lebih terlihat signifikan pertumbuhannya.
4. Transplantasi rambut - Solusi perawatan rambut ini dianggap efektif dan permanen, biasanya digunakan untuk area yang mengalami penipisan atau kebotakan.
Selain bersifat permanen, transplantasi rambut juga bisa tampak alami.
5. Suntikan kortikosteroid - Membantu rambut tumbuh kembali dengan cara dokter menyuntikkan obat ini ke daerah yang mengalami kerontokan.
Biasanya diberikan setiap empat hingga delapan minggu sesuai kebutuhan, disebut yang efektif untuk masalah alopecia areata, hasilnya setidaknya setengah dari rambut rontok kembali tumbuh dalam waktu 12 minggu. (*)
Baca Juga: Minyak Kelapa Mengurangi Risiko Rambut Beruban dan Rambut Rontok
Source | : | mayoclinic,aad.org |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar