GridHEALTH.id – Penyakit mata merah tak hanya bisa terjadi pada orang dewasa saja, tapi juga seorang bayi.
Jenis penyakit mata ini, dikenal juga dengan nama konjungtivits yakni peradangan yang terjadi pada selaput yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan menutupi bola mata.
Jenis penyakit mata merah pada bayi
Melansir Standford Children’s Health, kondisi ini cukup sering dialami oleh bayi, terutama jika sering berada di tempat penitipan anak atau daycare.
Setidaknya terdapat empat jenis penyakit mata merah yang kerap dialami oleh para bayi dan anak-anak.
* Konjungtivitis kimia
Kondisi langka yang disebabkan oleh iritasi obat tetes mata yang diberikan pada bayi baru lahir, untuk mencegah infeksi bakteri.
Gejala timbul beberapa jam setelah penggunaan obat tetes dan bisa berlangsung selama 2 hingga 4 hari.
* Konjungtivis gonokokal
Penyakit mata yang disebabkan oleh bakteri yang disebut N. gonorrhea, yang penularannya bisa terjadi selama proses persalinan pervaginam.
Kondisi ini cukup parah dan tidak hanya membuat mata bayi merah, tapi juga bengkak dan keluar cairan kental dari kelopak mata. Gejalanya mulai sekitar 2 sampai 5 hari setelah lahir.
Baca Juga: Waspada Penyakit Mata Pada Bayi Prematur, Mengalami Gejala Berikut
* Konjungtivis inklusi
Penyakit mata merah ini terjadi karena bayi terinfeksi oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Mengakibatkan mata si kecil merah, kelopak matanya bengkak, dan ada cairan dari sana.
Keluhan akibat infeksi biasanya terjadi 5 sampai 14 hari (dua minggu) setelah bayi dilahirkan.
* Infeksi bakteri lainnya
Jenis penyakit mata merah pada bayi yang lainnya disebabkan oleh jenis bakteri yang memicu infeksi pada minggu pertama kehidupannya.
Akibat dari kondisi ini, mata anak biasanya akan memerah dan terlihat bengkak, serta lebih berair daripada normalnya.
Mengatasi penyakit mata pada bayi
Dilansir dari Raising Children, hal utama yang dilakukan untuk mengatasi penyakit mata merah pada bayi adalah dengan selalu memastikannya bersih.
Bilas mata si kecil beberapa kali dalam sehari secara lembut menggunakan waslap yang sudah direndam dengan air hangat.
Namun, orangtua juga harus tahu kapan penyakit mata merah yang dialami bayi memerlukan penanganan dari tenaga medis yang ahli di bidangnya.
Segera bawa bayi ke dokter, jika mengalami kondisi seperti berikut ini.
Baca Juga: 5 Gejala Penyakit Mata Umum Terjadi Pada Anak, Orangtua Perlu Waspada
1. Infeksi tidak kunjung membaik, setelah melakukan perawatan mandiri di rumah selama 3-4 hari
2. Kulit di sekitar mata anak atau kelopak matanya menjadi sangat bengkak, serta perih
3. Bayi mengalami gangguan pada penglihatannya
4. Tak hanya mengalami penyakit mata, anak juga demam tinggi, nafsu makan turun, atau tidak berenergi
Dokter akan melakukan pengobatan yang tepat. Misalnya jika diperkirakan penyakit mata merah disebabkan oleh infeksi bakteri, maka akan disarankan melakukan usap mata untuk mengatahui jenisnya.
Dokter juga mungkin akan meresepkan obat tetes mata atau salep yang mengandung antibiotic, untuk digunakan ke mata bayi.
Cara pengobatan mata seperti ini mungkin cukup sulit dilakukan, karena usia anak yang masih terlalu kecil.
Oleh karena itu, jangan ragu meminta saran dari tenaga medis dan tanyakan bantuan pada keluarga, agar proses pengobatan lebih mudah dilakukan.
Hal terpenting lainnya yang harus diingat adalah tetap terus memberikan obat penyakit mata bayi selama beberapa hari setelah gejalanya hilang.
Menghabiskan obat sesuai dengan yang telah diresepkan oleh dokter, terutama bila itu antibiotik, sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotik bila terjadi infeksi ulang.
Penyakit mata merah yang dialami oleh bayi kebanyakan memang tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya. Tapi, jika perawatan di rumah tak cukup membantu, segera periksa ke dokter. (*)
Baca Juga: Mata Juling, Bisakah Disembuhkan? Simak Penjelasan Dokter Mata
Source | : | raising children,Standford Children's Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar