GridHEALTH.id - Sering kali, nyeri pada bagian dada terlalu dianggap sepele.
Padahal, salah satu tanda-tanda itu menjadi sesuatu yang bahaya jika tidak ditangani dengan serius.
Bahkan, dr.Tirta juga sudah memberi edukasi untuk pengikutnya di Instagram pribadinya @dr.tirta untuk tak biarkan masalah ini.
Nyeri pada bagian pada ini ternyata dapat mengakibatkan sesuatu keburukan pada jantung.
Dilansir melalui postingan Instagramnya, dr.Tirta kembali mengunggah ulang postingannya di tahun 2016.
Dalam postingan tersebut tertulis bila mengarami nyeri hebat di dada dan menjalar hingga ke punggung dan tangan, jangan dikerokin.
Sebaiknya untuk segera langsung dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Karena bila terlambat dalam waktu singkat, nyawa pasien bisa terancam.
Hal tersebut menyindir kebiasaan masyarakat Indonesia yang melakukan aktivitas kerokan ketika terasa sakit.
"Udah berkali-kali mendapat pasien, nyeri dada menajalan sampai punggung dari siang. Pasien dikerokin, karena dikira hanya pegel. Dalam waktu singkat kehilangan kesadaran di bawa ke IGD, ternyata sudah meninggal," tulis dr.Tirta.
Melalui postingan tersebut, ia mengingatkan bahwa serangan jantung atau yang biasa disebut angin duduk bukan hal main-main.
Angin duduk adalah kondisi di mana terjadi keluhan di dada berupa nyeri, karena ada permasalahan aliran darah ke jantung.
Pasokan darah ke otot jantung terganggu karena adanya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah.
Kedatangannya bisa dengan atau tanpa gejala dan seringkali angin duduk terjadi saat seseorang sedang sadar beraktivitas.
Penyebab angin duduk
Agar dapat bekerja dengan baik, jantung membutuhkan cukup darah yang kaya oksigen.
Darah untuk jantung dialirkan oleh dua pembuluh besar yang disebut sebagai pembuluh koroner.
Penyebab utama angin duduk adalah terjadinya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh koroner tersebut.
Berikut beberapa penyebab angin duduk yang dapat terjadi.
- Adanya kondisi seperti gula darah, tekanan darah atau kolesterol tinggi, memiliki penyakit bawaan
- Kurang atau tidak rutin melakukan aktivitas olahraga.
- Merokok atau berada di lingkungan perokok
Baca Juga: 6 Makanan Wajib Dipantang Penyandang Gangguan Ginjal dan Jantung
- Punya riwayat keluarga yang pernah mengalami angin duduk
- Pria dan wanita pada usia tertentu, umumnya mulai 45-55 tahun ke atas.
- Aktivitas fisik yang tidak berimbang antara produktivitas dan beristirahat.
Angin duduk bisa muncul dengan atau tanpa gejala.
Namun, salah satu ciri nyeri dada saat serangan ini terjadi adalah munculnya rasa seperti tertekan atau tertindih pada dada.
Rasa tindih ini juga menyerupai nyeri yang dapat menjalar ke beberapa area lain.
Bila terdapat gejala ikutan, di antaranya adalah munculnya perasaan kurang nyaman, gelisah dan keringat dingin.
Rasa mual dan pusing juga bisa membersamai kondisi ini. Apabila kondisi di atas berlanjut dengan sesak nafas atau rasa bingung dan lemas yang terasa dari dalam badan, segera minta bantuan siapapun di sekeliling kita.
Source | : | Emc.id,gsilab.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar