Saat jantung kekurangan oksigen, terdapat tekanan pada jantung yang dapat mengakibatkan timbulnya rasa sakit di dada.
Sedangkan pada GERD, asam lambung bisa naik saat otot di saluran pencernaan dan lambung melemah.
Kondisi ini membuat kinerja klep di bagian kerongkongan terganggu.
Apabila klep kerongkongan terbuka, asam lambung dari pencernaan bisa naik kembali ke kerongkongan.
"GERD tidak ada faktor stres fisik atau aktivitas fisik berlebihan. Sedangkan penyakit jantung koroner, ada faktor stres fisik dan mental," kata Habibie.
Faktanya, tidak ada hubungan yang dapat menyebabkan asam lambung dapat membuat seseorang mengalami serangan jantung.
Di lain kesempatan, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH juga menyatakan, asam lambung tidak ada hubungan langsung dengan penyumbatan pembuluh darah biang serangan jantung.
Namun, akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menyampaikan, ada hubungan tidak langsung di antara keduanya.
Ia menjelaskan, seseorang yang asam lambungnya naik dapat mengalami serangan cemas atau stres.
"Tidak ada hubungannya (serangan jantung dan GERD). Tapi pasien GERD bisa mengalami serangan cemas atau stres yang bisa menjadi pencetus serangan jantung," imbuh dia, seperti diberitakan Kompas.com (07/01/2020).
Baca Juga: Cukup Gunakan 4 Bahan Alami Ini Untuk Redakan Asam Lambung, Air Kelapa Salah Satunya
Source | : | mitrakeluarga.com,Kompas.com,Primaya Hospital,GridHEALTH |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar