GridHEALTH.id - Berawal dari asam lambung yang ternyata divonis mengidap penyakit jantung, ini kisah presenter kondang, Jeremy Teti yang tentunya sudah tak asing didengar oleh masyarakat.
Jeremy Teti mulai banyak dikenal saat menjadi pembawa acara berita di salah satu stasiun TV.
Lama tak ada kabarnya, berita buruk justru sempat diungkap oleh presenter satu ini.
Kini Jeremy Teti bahkan dikabarkan sedang berjuang sembuh dari penyakit yang ia idap.
Imbas sakit yang ia idap, Jeremy Teti beberapa waktu lalu dikabarkan jatuh pingsan.
Seperti dimuat Suar.id, imbas kondisnya tersebut Jeremy Teti bahkan sempat dikabarkan terpapar Covid-19.
Rupanya, Jeremy Teti terkena asam lambung hingga sempat pingsan di depan rumahnya.
Sempat muntah-muntah, Jeremy Tety pun langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
"Aku langsung muntah-muntah tapi gak sadarkan diri. Langsung dibawa sama Pak RT ke rumah sakit terdekat," ucapnya.
Jeremy menambahkan jika asam lambungnya terus naik maka berpotensi dirinya mengalami serangan jantung.
"Ternyata asam lambung aku yang naik. Efek asam lambung itu ke serangan jantung, uh ngeri. Aku keringet dingin ngucur, sampai pusing, pucat."
"Tensi gua kemarin 90, itu dipaksain karena minum teh manis satu gelas jadi tensi gua naik lagi," jelasnya.
Benarkah asam lambung bisa memicu terjadinya penyakit jantung?
Beberapa orang tentunya pernah mengalami rasa nyeri pada perutnya yang disebabkan oleh asam lambung.
Asam lambung dapat naik ke kerongkongan atau esofagus, dan bisa sebabkan bahaya.
Disebutkan apabila asam lambung yang naik tersebut dapat masuk ke jantung sehingga menyebabkan serangan jantung tiba-tiba.
Sebab, kedua penyakit ini sama-sama membuat penderitanya mengalami nyeri di bagian dada.
Melansir dari Kompas.com, Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Habibie Arifianto, Sp.JP., M.Kes., FIHA menyampaikan hal itu tidak benar.
"Gejala yang dirasakan memang bisa sama, ada rasa tidak nyaman di bagian dada. Tapi, penyebabnya berbeda," jelas Habibie ketika berbincang dengan Kompas.com, Rabu (19/2/2020).
Menurut Dokter dari Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret di Sukoharjo ini, penyebab serangan jantung berasal dari jantung itu sendiri.
Penyakit jantung umumnya terjadi karena ada penyumbatan di pembuluh darah yang bertugas menyalurkan oksigen ke otot jantung.
Saat jantung kekurangan oksigen, terdapat tekanan pada jantung yang dapat mengakibatkan timbulnya rasa sakit di dada.
Sedangkan pada GERD, asam lambung bisa naik saat otot di saluran pencernaan dan lambung melemah.
Kondisi ini membuat kinerja klep di bagian kerongkongan terganggu.
Apabila klep kerongkongan terbuka, asam lambung dari pencernaan bisa naik kembali ke kerongkongan.
"GERD tidak ada faktor stres fisik atau aktivitas fisik berlebihan. Sedangkan penyakit jantung koroner, ada faktor stres fisik dan mental," kata Habibie.
Faktanya, tidak ada hubungan yang dapat menyebabkan asam lambung dapat membuat seseorang mengalami serangan jantung.
Di lain kesempatan, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH juga menyatakan, asam lambung tidak ada hubungan langsung dengan penyumbatan pembuluh darah biang serangan jantung.
Namun, akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menyampaikan, ada hubungan tidak langsung di antara keduanya.
Ia menjelaskan, seseorang yang asam lambungnya naik dapat mengalami serangan cemas atau stres.
"Tidak ada hubungannya (serangan jantung dan GERD). Tapi pasien GERD bisa mengalami serangan cemas atau stres yang bisa menjadi pencetus serangan jantung," imbuh dia, seperti diberitakan Kompas.com (07/01/2020).
Baca Juga: Cukup Gunakan 4 Bahan Alami Ini Untuk Redakan Asam Lambung, Air Kelapa Salah Satunya
Source | : | mitrakeluarga.com,Kompas.com,Primaya Hospital,GridHEALTH |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar