GridHEALTH.id - Jadi pelajaran terberat saat tahu sang anak mengidap penyakit langka, inilah yang terjadi pada putra Wulan Guritno.
Anak dengan usia 2 hingga 7 tahun menjadi rentang usia yang paling umum terserang penyakit ini, khususnya pada anak laki-laki.
Gejala pada anak
Ada beberapa gejala yang perlu diperhatikan oleh orang tua.
1. Adanya protein dalam pemeriksaan urin
2. Peningkatan sintesis lipid dan penurunan albumin pada hati
3. Urine yang berbusa akibat adanya protein dalam urine.
4. Diare
5. Mual
6. Letih, lesu, dan kehilangan nafsu makan
7. Bertambahnya berat badan akibat penumpukan cairan tubuh
8. Pembekuan darah
9. Tekanan darah tinggi
Penanganan sindrom nefrotik pada anak
Pengobatan untuk sindrom nefrotik pada anak juga menggunakan resep obat berdasarkan tingakatan dari sindrom nefrotik yang dideritanya.
Untuk sindrom nefrotik primer biasanya diberikan obat jenis kortikosteroid, obat yang paling digunakan untuk anak dengan sindrom nefrotik primer.
Obat ini berfungsi untuk menekan sistem kekebalan tubuh, mengurangi jumlah protein dalam urin, dan mengurangi pembengkakan.
Sedangkan untuk sindrom nefrotik sekunder biasa ditangani dengan pemberian antibiotik untuk mengobati infeksi yang mungkin menjadi penyebabnya, menghentikan obat lain yang dianggap dapat menyebabkan sindrom nefrotik semakin buruk.
Terakhir, untuk sindrom nefrotik kongenital perawatannya bervariasi tergantung pada penyebabnya.
Jika disebabkan oleh genetik, maka akan ada perawatan khusus untuk melihat mutasi genetik dan komplikasi yang mengikuti.
Penelitian belum menemukan cara untuk mencegah sindrom nefrotik pada anak, namun dengan mengetahui gejala sejak dini akan membantu untuk mengurangi risiko komplikasi.
Merubah gaya hidup pola makan dan nutrisi juga bisa menjadi cara yang dapat mempengaruhi sindrom nefrotik berkembang atau tidak.
Orangtua juga perlu melakukan konsultasi serinci mungkin dengan dokter terkait kondisi anak.
Diharapkan, komunikasi yang baik antara orangtua dan dokter dapat membantu anak mendapatkan penanganan yang tepat dan maksimal.
Source | : | Gridhealth,Kemkes.go.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar