GridHEALTH.id - Kenali penyebab dan cara mengobati glaukoma ini.
Penyakit Glaukoma ini cukup sering terjadi oleh seseorang yang menginjak usia lansia.
Bahkan, sering kali glaukoma ini disangkut pautkan dengan kebutaan.
Pengenalan gejala awal merupakan hal yang penting agar pengobatan dapat segera dilakukan.
Glaukoma adalah kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola mata.
Penyakit glaukoma terjadi akibat adanya penumpukan cairan pada bagian depan mata.
Tekanan intraokular akibat penumpukan cairan merupakan salah satu penyebab kerusakan saraf optik pada mata.
Saraf optik ini memiliki fungsi untuk mengirimkan gambar yang ditangkap oleh mata ke otak.
Pada dasarnya, mata memiliki sistem aliran cairan mata (aqueous humour) ke dalam pembuluh darah.
Aqueous humour itu sendiri adalah cairan alami yang berfungsi menjaga bentuk mata, memasok nutrisi, dan membersihkan kotoran pada mata.
Ketika terjadi gangguan pada sistem aliran cairan ini akan menyebabkan penimbunan cairan aqueous humour dan meningkatkan tekanan pada bola mata.
Baca Juga: Kenali Gejala Penyakit Mata Malas, Serta Penyebab dan Pengobatannya
Meningkatnya tekanan pada bola mata kemudian dapat merusak saraf optik.
Selama ini kita menyangka, penyakit diabetes adalah penyebab utama munculnya glaukoma.
Namun ternyata dibates tidak menyebabkan glaukoma secara langsung.
"Diabetes memang penyakit sistemik. Organ yang paling sering diserang adalah ginjal dan mata. Makanya, bisa terkait dengan glaukoma sekunder atau glaukoma neovaskular."
"Tapi, diabetes bukan penyebab utamanya," tutur Emma Rusmayani, Spesialis Mata di Spumante, Jakarta Pusat seperti dikutip dari merdeka.com.
Inilah beberapa penyebab glaukoma yang umum terjadi.
1. Pertambahan usia, dengan bertambahnya usia seseorang akan lebih mudah terkena penyakit glaukoma.
2. Etnis, seseorang yang berasal dari etnis Afrika, Karibia, atau Asia memiliki resiko lebih tinggi terserang penyakit glaukoma.
3. Riwayat penyakit dalam keluarga, keluarga yang memiliki riwayat penyakit glaukoma akan lebih tinggi memiliki risiko terserang penyakit yang sama.
4. Kondisi medis, seperti rabun jauh, rabun dekat dan diabetes meningkatkan risiko terserang penyakit glaukoma.
Penyakit glaukoma akan berkembang secara perlahan dan jangka waktu yang lama yaitu, bertahun-tahun.
Baca Juga: Pandemi Belum Berakhir, WHO Masih Nyatakan Covid-19 Kondisi Darurat Global
Hal ini yang menyebabkan banyak pengidap tidak menyadari munculnya penyakit glaukoma.
Source | : | fk.ui.ac.id,Gridhealth,Ciputra Hospital |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar