GridHEALTH.id - Menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi salah satu kewajiban yang harus dijalankan oleh seluruh masyarakat, termasuk anak-anak.
Kebiasaan ini sudah harus dibangun sejak dini untuk melatih anak membiasakan diri menerapkan PHBS, di tengah kondisi berbagai penyakit baru yang mengintai.
Terlebih, setelah masyarakat kembali pelan-pelan bangkit dari pandemi Covid-19, maka aktivitas sosial pun kembali berjalan, termasuk anak yang mulai kembali ke sekolah.
Pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Berdasarkan laman promkes.kemkes.go.id dikatakan bahwa PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.
Tujuan dari penerapan PHBS adalah masyarakat diharapkan bisa memulai langkah hidup sehat dimulai dari diri sendiri dan berlanjut ke lingkungan sekitar hingga masyarakat luas, sehingga kualitas perilaku sehari-hari masyarakat dapat lebih bersih dan sehat.
Dengan mengetahui sikap-sikap perilaku hidup bersih dan sehat maka diharapkan masyarakat dapat menerapkannya masing-masing, setidaknya ada 5 tempat yang memerlukan penerapan PHBS ini, mulai dari di rumah tangga, sekolah, tempat kerja, sarana kesehatan, dan tempat umum.
Pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah
Penerapan PHBS di sekolah ini merupakan kegiatan yang mengajak partisipasi guru, siswa, dan masyarakat lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk menciptakan sekolah sehat.
Pentingnya PHBS ini adalah bermanfaat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat sehingga meningkatkan proses belajar mengajar dan para siswa, guru, hingga masyarakat lingkungan sekolah menjadi sehat.
Contoh dari PHBS di sekolah adalah cuci tangan dengan sabun (CTPS), konsumsi jajanan sehat, menggunakan jamban bersih dan sehat, olahraga yang teratur, berantas jentik nyamuk, tidak merokok di lingkungan sekolah, buang sampah pada tempatnya, kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah, dan lainnya.
Ini 5 Waktu Cuci Tangan yang Penting Diterapkan
Dengan kembalinya anak-anak beraktivitas di luar rumah seperti ke sekolah atau bermain, anak menjadi rentan untuk terkena penyakit.
Oleh karena itu penting untuk mengajarkan dan menanamkan kebiasaan PHBS seperti cuci tangan pakai sabun (CTPS), dengan demikian anak memiliki modal penting untuk melindungi kesehatan sendiri dan orang di sekitarnya.
Saat ini data BPS 2021 menunjukkan hanya 75,38% masyarakat yang menunjukkan kesadaran untuk mematuhi pedoman CTPS, artinya masih perlu dilakukan edukasi berkelanjutan untuk menjadikan CTPS sebagai prioritas dalam kebiasaan sehari-hari.
Dalam acara Peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia 2022, Lifebouy Ajak Anak Indonesia Jadi #JuaraCuciTangan di 5 Momen Penting pada Senin (17/10/2022), Prof. Dr. Zubairi Djoerban, SpPD KHOM dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan setidaknya ada lima waktu penting untuk cuci tangan, yaitu:
1. Sebelum makan
2. Setelah bermain
3. Setelah batuk atau bersin
4. Setelah dari toilet
5. Ketika pulang ke rumah
Selain sekedar mencuci tangan, diharapkan anak juga bisa menerapkan cuci tangan pakai sabun (CTPS) saat melaksanakan lima waktu cuci tangan yang penting ini. (*)
Baca Juga: Hari Cuci Tangan Sedunia, 7 Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Kebiasaan Baik Ini
Source | : | Promkes Kemenkes RI,Rilis pers Lifebouy dalam rangka Hari Cuci Tangan Sedunia 20 |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar