GridHEALTH.id - Kabar gembira, setelah pemberian obat Fomepizole kepada pasien, tidak ada kasus kematian di RSCM.
Ketahuilah, fomepizole adalah golongan inhibitor alkohol dehidrogenase, obat antidotum (penangkal racun) yang digunakan pada kasus keracunan senyawa antibeku (etilen glikol) dan metanol, zat yang terkandung pada pelarut, bensin, dan senyawa otomotif atau rumah tangga lainnya.
Fomepizole juga digunakan bersamaan dengan prosedur cuci darah (hemodialisis) untuk mengeluarkan racun dari tubuh.
Fomepizole bekerja dengan menghambat alkohol dehidrogenase, enzim dalam tubuh yang dapat memetabolisme etilen glikol dan metanol sehingga menjadi bentuk yang beracun.
Mengenai obat Ini, Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril mengatakan, 10 dari 11 pasien gangguan ginjal akut misterius (acute kidney injury atau AKI) yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), kondisinya membaik.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Bedak Gatal pada Anak yang Aman Digunakan, Ikuti Aturan Pakai!
"Dari hasil pemberian obat Fomepizole, 10 dari 11 pasien yang telah diberikan Fomepizole terus mengalami perbaikan secara klinis," kata Syahril dalam konferensi pers secara daring di Jakarta (25/10/2022).
Lebih menggembirakan, setelah pemberian obat Fomepizole kepada pasien, tidak ada kasus kematian di RSCM.
"Tidak ada kematian dan tidak ada perburukan lebih lanjut. Anak tersebut sudah dapat mengeluarkan air kecil atau air seni. Dan dari hasil pemeriksaan laboratorium, kadar etilen glikol dari 10 anak tersebut sudah tidak terdeteksi," jelasnya.
Obat fomepizole yang didatangkan Pemerintah Indonesia, menurut Syahril diimpor dari empat negara, yaitu Singapura, Australia, Jepang, dan Amerika Serikat.
Obat yang terbukti ampuh mengatasi gangguan ginjal akut di Indonesia ini, pemberian kepada pasien harus atas pemantauan dokter.
Baca Juga: Ternyata Ini, Penyebab Rambut Rontok Saat Menyusui dan Cara Mengatasinya
Asal tahu saja, sebelum mengonsumsi fomepizole, terdapat beberapa hal yang perlu disampaikan ke dokter, di antaranya, mengutip aido.id (24/04/2022):
* Riwayat alergi, terutama alergi terhadap suatu obat atau pernah mengalami reaksi alergi terhadap fomepizole sebelumnya.
* Penyakit hati dan ginjal
* Konsumsi alkohol
* Hamil dan menyusui.
Baca Juga: Tanda-tanda Kapalan Berbahaya Bagi Tubuh yang Harus Diwaspadai
Bahkan U.S. Food and Drug Administration (U.S. FDA) memberikan kategori C untuk fomepizole pada kehamilan.
Ini artinya keamanan penggunaannya pada ibu hamil belum diketahui.
Pada ibu menyusui, belum diketahui apakah fomepizole terdapat dalam ASI atau dapat membahayakan bayi yang disusui.
Jadi perlu menginformasikan pada dokter apabila sedang hamil atau menyusui saat atau akan diberi obat ini.
Penting juga diketahui, fomepizole diberikan kepada pasien melalui injeksi pada pembuluh darah vena (intravena).
Baca Juga: Tanda-tanda Kapalan Berbahaya Bagi Tubuh yang Harus Diwaspadai
Untuk dosis bagi pasien yang keracunan metanol atau etilen glikol, adalah;
Dewasa: Dosis awal diberikan sebanyak 15 mg/kgBB, setelahnya diikuti dengan pemberian 10 mg/kgBB setiap 12 jam sebanyak 4 dosis.
Dosis kemudian akan ditingkatkan kembali menjadi 15 mg/kgBB setiap 12 jam sampai kadar metilen glikol atau metanol pada serum di bawah 20 mg/100 ml.
Setiap pemberian dosis dilakukan dengan cara infus dengan kecepatan lambat selama kurang lebih 30 menit.
Penting diketahui, beberapa obat-obatan lain dapat berinteraksi dengan fomepizole.
karenanya beritahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang dikonsumsi, termasuk obat bebas, suplemen, dan obat-obatan herbal.
Obat yang dapat mempengaruhi fomepizole, antara lain fenitoin, karbamazepin, cimetidine, atau ketoconazole.
Fomepizole sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang pernah mengalami reaksi hipersensitivitas berat akibat fomepizole atau obat golongan pyrazole lainnya.
Sedangkan efek samping fomepizole, adalah;
* sakit kepala
* pusing atau mengantuk
Baca Juga: Ketahui Jenis Pelecehan Seksual, Diduga Dialami Putri Candrawati
* mual
* rasa tidak enak atau rasa logam di mulut.
Segera laporkan pada tenaga medis apabila mengalami efek samping di bawah ini saat menggunakan fomepizole:
* Ruam pada kulit, memar, kesemutan berat, kebas, nyeri, kelemahan pada otot
* Mual berat, pusing berat atau sensasi seperti berputar
* Kepala terasa ringan seperti ingin pingsan
Hubungi layanan kegawatdaruratan segera jika mengalami tanda-tanda alergi berat, di antaranya ruam, kesulitan bernapas, serta pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan.(*)
Baca Juga: Ketahui Jenis Pelecehan Seksual, Diduga Dialami Putri Candrawati
Source | : | AIDO-fomepizole |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar