GridHEALTH.id - Inilah penyebab dan cara mengatasi sesak napas saat berada di kerumunan seperti terjadi di konser NCT 127.
Konser NCT 127 di ICE BSD Tangerang Selatan, Jumat (4/11/2022) dibubarkan.
Pihak kepolisian terpaksa membubarkan konser NCT 127 yang baru digelar pada hari pertama.
Bukan tanpa alasan, konser NCT 127 ini dibubarkan lantaran sebanyak 30 orang dilaporkan pingsan.
"Melihat kondisi saat ini dengan perjanjian panitia dan polisi, konser ini dihentikan," tegas polisi.
Sementara itu Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu menjelaskan kronologis kejadian dihentikannya konser NCT 127 di gedung ICE BSD tersebut.
"Penonton merengsek maju ke dekat panggung sehingga terjadi desakan ke panggung dan ada beberapa penonton yang lemas.
Kemudian ada penonton yang sampai pingsan, dan langsung diberikan oksigen," kata Sarly, Jumat malam.
"Jadi kami hitung pasien, walaupun ada beberapa yang sudah baik dan kembali, tapi kami hitung itu sekitar 30 orang pingsan. Makanya kami putuskan untuk dihentikan," ujarnya kepada Tribun Tangerang.com (Tribunnews.com Network), Jumat (4/11/2022).
Lalu, bagaimanakah penanganan ketika banyak korban pingsan saat dikerumunan?
Kebanyakan orang mungkin panik ketika ada orang di sekitar yang tiba-tiba jatuh pingsan.
Salah satu penyebab kepanikan itu mungkin karena tidak tahu harus berbuat apa dan memberi pertolongan pertama seperti apa.
Padahal, kemampuan dan pengetahuan tentang pertolongan pertama saat menolong orang pingsan itu penting.
Pingsan terjadi ketika otak kekurangan pasokan darah, sehingga asupan oksigen dan gula darah ke otak juga berkurang.
Padahal, keduanya dibutuhkan oleh otak untuk dapat berfungsi dengan baik.
Akibatnya, dapat terjadi penurunan kesadaran untuk sementara waktu.
Kondisi kehilangan kesadaran ini juga bisa mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang lebih buruk.
Maka dari itu, pentingnya mengetahui cara pertolongan pertama pada orang pingsan.
1. Baringkan pasien pingsan
Langkah pertama untuk menangani orang pingsan adalah dengan segera membaringkan mereka.
Umumnya, kesadaran akan perlahan membaik.
Untuk mencegah kejadian pingsan berulang, cegah pasien untuk bangkit terlalu cepat setelah berbaring.
2. Pindahkan ke lokasi aman
Penting untuk segera memindahkan orang yang pingsan ke lokasi lebih aman.
Cara ini memastikan mereka berada pada lokasi yang lebih aman sehingga memperoleh oksigen yang cukup.
3. Posisikan kaki lebih tinggi
Cara menangani orang pingsan berikutnya adalah segera posisikan kaki mereka lebih tinggi ketika berbaring.
Topang area kaki menggunakan bantal atau barang apa pun sehingga letak kaki lebih tinggi daripada kepala.
Bila memungkinkan, posisikan kaki lebih tinggi kira-kira 30 cm.
4. Longgarkan pakaian
Apabila pasien pingsan mengenakan pakaian ketat, minimalkan pertukaran udara yang buruk dengan melonggarkan pakaiannya.
Pertukaran oksigen pun dapat berlangsung lebih lancar.
Jangan biarkan pasien dikerumuni terlalu banyak orang.
5. Pantau pernapasan dan kerja jantung
Ketika menemukan pasien tidak bernapas atau tidak ada denyut jantung di nadi karotis (di samping leher), segera lakukan pertolongan pertama pada orang pingsan menggunakan resusitasi jantung paru (RJP).
Panggil bantuan medis sembari meneruskan siklus RJP.
Lakukan RJP dengan cara kompresi dada sebanyak 30 kali, dilanjutkan pernapasan buatan sebanyak dua kali.
Apabila pasien tidak kembali memperoleh kesadarannya setelah hal-hal di atas dilakukan, segera panggil ambulans atau petugas kesehatan.
Pada kasus sederhana, pasien akan segera memperoleh kesadarannya kembali.
Berbagai langkah pertolongan pertama tersebut bukanlah penanganan utama untuk pingsan.
Jadi, jangan tunda untuk segera membawanya ke UGD rumah sakit terdekat atau menghubungi ambulans.(*)Baca Juga: Alergi Gravitasi, Hanya Bisa Berdiri Selama 3 Menit, Wanita Ini Mengalaminya
Source | : | Tribunnews.com,klikdokter.com,Halodoc.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar