GridHEALTH.id - Penggunaan kawat gigi atau dikenal dengan behel, dilakukan untuk memperbaiki kondisi gigi, agar lebih rapi dan juga nyaman saat makan.
Mengutip NHS, pemasangan behel banyak dilakukan apabila mengalami gigi yang bengkok, berjejal atau menonjol, serta menutup celah di antara gigi.
Sebelum pemasangan kawat gigi, biasanya kondisi kesehatan gigi dan gusi akan diobservasi terlebih dulu. Hal ini agar terhindar dari kerusakan gigi atau penyakit gusi.
Perawatan rata-rata berlangsung selama 12 bulan hingga 2 setengah tahun dan perlu rutin pengecekan ke dokter gigi setiap 4 hingga 10 minggu.
Usia ideal untuk memasangnya yaitu sekitar 12 atau 13 tahun. Di bawah kelompok usia tersebut tidak boleh melakukannya, karena mulut dan rahang masih berkembang.
Risiko kanker mulut
Namun, penggunaannya harus dilakukan dengan cara yang tepat. Karena dikhawatirkan, akan muncul risiko kanker mulut akibat behel yang tidak sesuai standar.
Ini umumnya dilakukan di salon gigi atau orang awam kenal dengan tukang gigi. Bahkan, di market place pun, banyak juga yang menjualnya secara bebas.
Dokter gigi drg. F. A. Titis Pamungkas, mengatakan bahwa prosedur pemasangan kawat gigi yang dilakukan oleh dokter gigi riskan dilakukan.
Dikhawatirkan tidak dilakukan observasi terlebih dulu dan memakai alat-alat yang tidak steril.
"Bisa radang gusi. Kalau radang gusi dibiarkan, gigi bisa goyah, tanggal, dan jika dibiarkan terus-menerus tanpa penanganan yang baik, bisa jadi kanker mulut," ujarnya dikutip dari Kompas.com (20/12/2019).
Baca Juga: Ciri-ciri Kanker Mulut Pada Perokok Aktif, Wajib Diwaspadai!
Tak hanya itu, risiko kanker mulut akibat behel juga bisa dipengaruhi oleh pemakaian lem yang tidak sesuai.
Berbagai jenis gangguan kesehatan gigi dan mulut seperti rusaknya lapisan terluar gigi dan karies, rentan terjadi.
Seperti disebutkan sebelumnya, apabila disepelekan, maka akan berujung pada terjadinya kanker mulut.
Apa itu kanker mulut?
Menurut Cancer Council, kanker mulut adalah sebuah gambaran yang merujuk pada terjadinya sejumlah kanker yang dimulai di area mulut.
Bagian yang paling terdampak di antaranya bibir, lidah, dasar mulut, pipi, gusi, langit-langit, hingga kelenjar ludah.
Pada kasus yang sudah lebih serius, kanker dapat menyebar hingga ke kepala dan tenggorokan.
Tanda-tanda kanker mulut umumnya disadari oleh dokter gigi ketika melakukan pemeriksaan pada lidah, tenggorokan, lidah, dan lainnya.
Untuk memastikannya, akan dilakukan beberapa tindakan seperti endoskopi, biopsi, x-ray, hingga scan dengan metode MRI atau CT scan.
Setelah ada diagnosis kanker mulut, maka lakukan diskusi dengan dokter untuk menentukan pengobatan apa yang akan dilakukan dan efek samping yang mungkin timbul ke depannya.
Karena ada risiko kanker mulut akibat behel yang abal-abal, maka pemasangan kawat gigi sebaiknya dilakukan di dokter gigi agar aman dan efektif. (*)
Baca Juga: Klar Aligner dari Klar Smile, Solusi Gigi Jadi Rapi Berbasis Kedokteran Lebih Unggul dari Behel Gigi
Source | : | Kompas.com,cancer.org.au,NHS |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar