Pada banyak kejadian kasus, tidak sedikit yang mengobati diare, tak terkuasi diare akut dengan antibiotik.
Padahal, antibiotika pada umumnya tidak diperlukan pada semua diare akut, oleh karena sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi rotavirus yang sifatnya self limited dan tidak dapat dibunuh dengan antibiotika. Hanya sebagian kecil (10 – 20%) yang disebabkan oleh bakteri patogen seperti V. cholera, Shigella, Enterotoksigenik E. coli, Salmonella, Camphylobacter dan sebagainya.
Mengenai penggunaan antibiotik untuk diare akut, dr. Windhi Kresnawati, SpA, dikutip dari laman milissehatyop.org (22/08/2011), menjelaskan diare akut pada anak umumnya disebabkan oleh virus.
Infeksi virus tidak dapat disembuhkan dengan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat memperpanjang lama diare, menimbulkan kekebalan terhadap antibiotik, dan berisiko menderita efek samping obat.
Baca Juga: Deteksi Kanker Sering Terlambat, Tingkatkan Beban Biaya Pengobatan Masyarakat
Diare akut didefinisikan sebagai diare cair yang berlangsung kurang dari 10 hari.
Antibiotik dapat digunakan pada diare dengan kondisi berikut ini:
1. Tersangka Kolera (anak dehidrasi berat dengan tinja seperti air cucian beras)
2. Tersangka Disentri basiler (anak demam tinggi, tinja berdarah)
3. Terbukti infeksi Giardia lambia dari hasil analisa tinja.
Baca Juga: Penyebab Kematian Aaron Carter, Dirinya Mengidap Body Dysmorphic Disorder Sudah Lama
4. Terbukti infeksi Amubiasis dari hasil analisa tinja.
Antibiotik pada diarea akut tidak akan mempercepat penyembuhan, antibiotik juga tidak dapat mencegah diare.
Jadi antibiotik hanya diindikasikan untuk diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Tapi ingat, meski pemakaian antibiotik yang baik berlaku untuk semua umur, antibiotik untuk populasi pediatrik perlu memperoleh perhatian khusus karena kecenderungan pemakaian yang
berlebihan.
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dalam hal indikasi, maupun cara pemberian dapat merugikan penderita dan dapat memudahkan terjadinya resistensi terhadap antibiotik serta dapat menimbulkan efek samping.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar