GridHEALTH.id - Pentingnya mengetahui prosedur dan efek yang terjadi saat cuci darah pasien ginjal.
Gagal ginjal kronik menurut World Health Organization (WHO) menjadi permasalahan dengan tingkat kejadian, dan prevalensi yang meningkat setiap tahunnya.
Ginjal adalah sepasang organ yang bekerja membersihkan darah, mengeluarkan kotoran, serta membuang kelebihan cairan dari tubuh.
Kotoran dan cairan tersebut kemudian dialirkan ke kandung kemih untuk dibuang sebagai urine.
Namun, untuk beberapa kondisi, ginjal bisa saja mengalami gangguan sehingga tidak mampu lagi menjalani fungsinya dengan baik atau disebut juga gagal ginjal.
Hal ini tentunya berdampak pada kondisi tubuh secara keseluruhan.
Salah satu cara untuk menangani gagal ginjal adalah dengan cuci darah.
Cuci darah untuk gagal ginjal bertujuan untuk menggantikan fungsi ginjal yang mengalami kerusakan.
Hemodialisis (cuci darah) adalah proses pemisahan (penyaringan) sisa-sisa metabolisme melalui selaput semipermeabel di dalam dialiser mesin dialysis.
Sebenarnya penderita penyakit ginjal tidak selalu membutuhkan perawatan hemodialisis.
Bisa juga melakukan metode lainnya seperti transplantasi ginjal.
Baca Juga: Inilah Alasan Manusia Memiliki Dua Ginjal, Simak Penjelasannya
Lalu, apakah cuci darah pasien ginjal ini sangat diwajibkan?
Tergantung, sebab ada kalanya cuci darah bersifat life saving.
Cuci darah dilakukan untuk menyelamatkan nyawa pasien misalnya pasien yang mengalami sesak napas.
Risikonya bisa berhenti nafas jika tidak dilakukan cuci darah.
Namun, jika menyerang hanya satu bagian ginjal, dan bagian satunya masih dapat berfungsi dengan optimal maka pasien dapat beraktivitas normal dan biasanya cuci darah tidak perlu dilakukan.
Pasien mungkin perlu melakukan pengobatan untuk menekan dan mengobati penyebab dan berbagai keadaan yang memperburuk gagal ginjal.
Seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, dan infeksi dan batu saluran kemih.
Salah satu efek samping dari cuci darah yang paling umum adalah kelelahan.
Namun ada juga yang mengalami efek samping lain, di antaranya:
1. Tekanan darah rendah
Cuci darah dapat mengakibatkan darah rendah karena tubuh kehilangan cairan sementara selama prosedur terapi berlangsung.
Baca Juga: Masih Banyak yang Salah, di Mana Letak Ginjal Pada Manusia?
Ketika tekanan darah turun saat proses cuci darah, pasien akan merasa pusing, mual, kulit lembab, dan penglihatan menjadi buram.
2. Kram otot
Kram otot terjadi saat cuci darah karena terjadi perubahan keseimbangan cairan dan mineral dalam tubuh.
Rendahnya kandungan sodium, magnesium, kalsium, dan potasium memiliki peran penting dalam proses terjadinya kram otot.
3. Gatal-gatal pada kulit
Efek cuci darah pasien ginjal ini terjadi saat zat-zat tidak berguna mulai menumpuk dalam darah.
Jika rasa gatal muncul terutama pada bagian kaki, bisa jadi itu disebabkan oleh sindrom kaki gelisah.
4. Darah menggumpal
Terkadang, memasang titik akses untuk proses cuci darah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Jika tidak segera ditangani, hal ini dapat menyebabkan bengkak pada tubuh bagian atas serta penggumpalan darah dalam tubuh.
5. Infeksi
Baca Juga: Lapisan Struktur Ginjal dan Pembentukan Urine yang Perlu Diketahui
Memasukkan jarum atau kateter dengan sering selama cuci darah dapat meningkatkan paparan bakteri.
Ketika bakteri memasuki aliran darah, dapat menimbulkan risiko infeksi hingga sepsis (keracunan darah). Sepsis yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian.
Proses dialisis adalah bentuk pertolongan terhadap kerusakan organ ginjal.
Pada penyandang gagal ginjal, cuci darah pasien ginjal juga dapat mengendalikan tekanan darah serta mengatur kadar mineral dan elektrolit dalam tubuh.
Penyandang gagal ginjal yang menjalani proses dialisis juga disarankan untuk mengatur pola makan.
Karena pentingnya fungsi ginjal bagi kehidupan, perlu memeliharanya dengan menjalani pola hidup sehat dan rutin melakukan pemeriksaan fungsi ginjal untuk memantau kondisi ginjal.(*)
Baca Juga: Setidaknya Ada 6 Penyebab Gagal Ginjal Akut, Meski Terbanyak Tetap Intoksikasi Obat
Source | : | Alodokter.com,mitrakeluarga.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar