GridHEALTH.id - Gangguan ginjal akut masih menjadi kekhawatiran para orangtua dengan adanya tren kenaikan kasus yang terjadi beberapa waktu lalu.
Data dari Kemenkes pada Senin (07/11/2022) menyebutkan, jumlah anak yang menderita gangguan ginjal akut di Indonesia adalah 324 kasus dari 28 provinsi.
Disampaikan oleh dr. Henny Adriany, Sp.A(K) dalam Media Workshop Edukasi "Kenali Gagal Ginjal Akut" yang diselenggarakan oleh Prodia pada Selasa (08/11/2022), sebanarnya kasus gangguan ginjal akut adalah kasus tahunan, namun tidak banyak.
Akan tetapi untuk kasus gangguan ginjal akut yang dalam beberapa bulan terjadi ini perlu mendapatkan perhatian lebih, karena kasusnya banyak menyerang balita dan banyak anak yang menunjukkan gejala infeksi, namun hasil tidak konsisten.
Sehingga ditelusuri lebih lanjut, khususnya pada saat WHO mengumumkan bahwa Gambia mengalami intoksikasi obat, “Ternyata ada indikasi ke arah sana,” kata dr. Henny.
Gangguan Ginjal Akut
Penting untuk mengetahui banyaknya kasus gangguan ginjal akut pada anak, karena berdasarkan penelitian yang disebutkan oleh dr. Henny, angka anak yang menderita gangguan ginjal akut dengan sakit berat hampir mencapai tiga puluh persen di seluruh dunia.
Kondisi ini ditemukan tidak hanya di ICU tetapi juga di bangsal biasa, sehingga dapat dikatakan bahwa gangguan ginjal akut bukan lagi penyakit yang baru.
“Ini itu bukan penyakit yang baru sama sekali, ini adalah penyakit yang sudah ada dari dulu, tapi lebih menarik lagi di dua tiga bulan terakhir ini,” jelas dr. Henny.
Data yang disampaikan oleh dr. Henny menegaskan, anak yang mengalami gangguan ginjal akut sebanyak sebelas persen kemungkinan meninggal dunia, dan memiliki risiko dua kali lipat meninggal dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengalami gangguan ginjal akut.
dr. Henny pun menjelaskan dalam pemaparannya, diharapkan untuk anak-anak yang memiliki gangguan ginjal tidak sampai berada di tahap gagal ginjal.
Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional, Mengenal Obat Penawar Gagal Ginjal Akut
“Kita (dokter) ga bisa lagi mengendalikan fungsi-fungsi ginjal pasien-pasien kita ini seratus persen,” kata dr. Henny.
Inilah yang menyebabkan pentingnya deteksi dini, sehingga istilah yang digunakan adalah gangguan ginjal akut atau acute kidney injury (AKI).
Diharapkan dengan diketahuinya gejala awal anak yang memiliki gangguan ginjal, kerusakan pada ginjal dapat dihindari.
Penyebab Gangguan Ginjal Akut
Ada banyak penyebab gangguan ginjal akut, tetapi setidaknya berasal dari tiga hal ini, yaitu:
1. Prerenal (sebelum gejala berasal dari ginjal dengan kondisi aliran darah yang sampai ke ginjal turun, contohnya diare, muntah-muntah, sampai dehidrasi)
2. Renal (organ ginjal sudah rusak, seperti infeksi berat, peradangan pada ginjal, adanya toksin dari makanan, hewan, dan obat)
3. Postrenal (ada sumbatan dalam pengeluaran urin).
Ciri Khas Anak Dengan Gangguan Ginjal Akut
Meski sejak 06 November 2022 tidak ada kasus baru dan angka kematian, namun orangtua juga diimbau untuk tetap waspada.
“Kata kuncinya sebenarnya gangguan ginjal akut ini adalah tiba-tiba, adanya penurunan fungsi ginjal yang tiba-tiba,” ujar dr. Henny.
Baca Juga: Update Terbaru, Gangguan Ginjal Akut Capai 304 Kasus, Kematian Tertinggi Pada Usia 1-5 Tahun
Untuk mengetahuinya maka yang pertama dilihat dari produksi urinnya, kedua dilihat dari penanda di dalam darah yang meningkat, umumnya dilihat dari kreatinin dan ureum setelah pemeriksaan laboratorium.
Seorang anak yang memiliki gangguan ginjal secara tiba-tiba maka volume buang air kecilnya pasti akan menurun.
Ciri khas anak dengan gangguan ginjal akut (AKI), yaitu:
1. Produksi urin berkurang atau tidak ada sama sekali
2. Bisa disertai bengkak
3. Kehilangan cairan yang berlebihan akibat diare dan muntah
4. Lemas
5. Demam
6. Batuk-pilek
7. Kesadaran menurun
8. Kejang
Baca Juga: Setidaknya Ada 6 Penyebab Gagal Ginjal Akut, Meski Terbanyak Tetap Intoksikasi Obat
9. Sesak napas.
“Biasanya kalau seorang anak mengalami penurunan fungsi ginjal, dia tidak bisa mengeluarkan racun di dalam tubuhnya, maka racun itu akan berputar terus di dalam tubuh dan bisa mengendap di otak menyebabkan penurunan kesadaran,” jelas dr. Henny.
Penurunan kesadaran pada anak bisa ditandai dengan tidur lebih banyak, susah dibangunkan, saat dibangunkan akan bangun namun dapat langsung tidur kembali, kondisi ini perlu diperhatikan oleh orangtua.
Tanda Anak Keracunan yang Dikategorikan Sebagai Gangguan Ginjal Akut Akibat Intoksikasi
Sebagai orangtua perlu mengetahui tanda-tanda anak keracunan yang menjadi indikasi awal terjadinya gangguan ginjal akut, diantaranya yaitu:
- Anak usia 0-18 tahun (paling umum balita) tidak ada urin atau produksinya menurun
- Menunjukkan gejala prodromal (demam, diare, muntah, batuk pilek)
- Mengonsumsi obat cair atau obat sirup untuk mengobati gejala prodromal dalam waktu paling lama 2 minggu terakhir
- Anak tidak mengalami dehidrasi
Maka akan dilakukan pemeriksaan laboratorium dan jika didapatkan peningkatan kadar ureum kreatinin lebih dari 1,5 kali secara mendadak atau ditemukan kristal kalsium oksalat pada pemeriksaan ginjal biopsi, maka anak dapat dikatakan masuk dalam kasus konfirmasi gangguan ginjal akut akibat intoksikasi.
Cara mencegah anak mengalami gangguan ginjal akut, memperhatikan pola berkemih dari jumlah, frekuensi, hingga warna urin dan memastikan kecukupan cairan pada anak, terlebih dalam kondisi yang membutuhkan cairan lebih, seperti saat olahraga, cuaca panas, dan lainnya. (*)
Baca Juga: Pahami Penjelasan Cuci Darah Bagi Pasien Ginjal dan Efek yang Terjadi
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar