Pengobatan penyakit paru obstruktif kronis seumur hidup
Apabila mengalami gejala-gejala tersebut, dokter Arief mengingatkan untuk segera melakukan pemeriksaan.
Skrining awal diperlukan dan kemudian dokter akan menjalankan pemeriksaan penunjang spirometri sebelum memberikan diagnosis.
Jika sudah didiagnosis mengalami penyakit paru obstruktif kronis, maka pasien perlu menjalankan pengobatan seumur hidup.
"Sekali terdiagnosis PPOK, maka selamanya melekat. Terapi bisa meliputi farmakologi dan non-farmakologi," kata dokter Arief.
Baca Juga: Pneumonia Disebut Sebagai Pandemi yang Terlupakan, Kenali Risiko Pneumonia di Lingkungan Pekerja
Dijelaskan lebih lanjut, tujuan dari pengobatan yakni untuk membantu menghilangkan gejala harian agar tidak terlalu berat. Sehingga pasien bisa beraktivitas dan meningkatkan kesehatan pasien.
"Kemudian (tujuan) mengurangi risiko, mencegah perkembangan penyakit lebih lanjut, mengobati kekambuhan karena ada masa-masa saat kambuh, juga untuk mengurangi angka kematian," jelasnya.
Bila penyakit ini tak segera diobati, maka fungsi paru akan menurun dengan cepat.
Pengidap penyakit paru ini mudah mengalami sesak napas dan berdampak pada kualitas hidupnya.
"Yang terburuk adalah terjadinya gagal napas, kondisi paru tidak bisa mengeluarkan karbondioksida dan mengambil oksigen dengan baik," pungkas dokter Arief. (*)
Baca Juga: Tidak Semua Perokok Mengalami Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Source | : | webinar |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar