Risiko kanker prostat pada pria lainnya adalah akibat dari mutasi gen yang tidak tepat, seperti mutasi gen BRCA1 dan BRCA2, juga pria dengan sindrom Lynch lebih berisiko terkena penyakit ini.
Menjadi obesitas akan mempengaruhi risiko peningkatan kanker prostat pada pria, selain itu obesitas juga berisiko terjadi penyakit lainnya, meski tidak selalu terkait kanker prostat, hati-hati.
Kelebihan kalsium justru tidak baik untuk tubuh karena berisiko menyebabkan penyakit, sehingga disarankan untuk orang yang ingin mengonsumsi kalsium tidak berlebih dan cukup 1.100 mg untuk orang dewasa.
Rokok memiliki kemungkinan sangat kecil untuk menjadi faktor risiko kanker prostat pada pria, namun rokok juga tidak baik untuk kesehatan secara keseluruhan, sehingga tidak merokok akan membantu seseorang terhindar dari berbagai risiko penyakit lainnya.
Penelitian lebih lanjut perlu dibuktikan untuk mendukung faktor risiko ini, namun sejauh dari penelitian yang sudah ditemukan memperlihatkan keterkaitan bahan kimia yang digunakan secara luas saat Perang Vietnam dan risiko kanker prostat pada pria, seperti yang dilansir oleh American Cancer Society.
Penelitian menunjukkan radang kelenjar prostat (prostatitis) terkait dengan risiko peningkatan kanker ini dan sedang diteliti lebih jauh hingga saat ini terkait kedua hal ini.
Belum secara pasti disebutkan infeksi seksual yang menular berisiko secara langsung terhadap kanker ini, namun peneliti mengarah pada kecurigaan ini sehingga masih menjadi penelitian aktif yang berlangsung hingga saat ini dan belum ada kesimpulan tegas.
Ada penelitian yang menunjukkan pria yang telah menjalani vasektomi (operasi kecil untuk membuat pria tidak subur) memiliki sedikit peningkatan risiko kanker prostat pada pria, namun penelitian masih terus berlangsung.
Untuk mengetahui seseorang memiliki risiko kanker prostat pada pria, inilah 12 faktor risikonya.(*)
Baca Juga: Hindari Menu Ini Disetiap Pagi Demi Cegah Terjadinya Kanker Prostat
Source | : | cancer.org,CDC,Uclahealth.org |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar