Hal ini membuat empati seseorang tidak berkembang dengan baik dan membahayakan dari sisi emosional.
Psikolog Sulut Orley Charity Sualang, S.Psi, MA, saat dihubungi Tribun Manado, Rabu (15/8/2018), mengatakan ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang melakukan pembunuhan.
Baca Juga: Healthy Move, 3 Jenis Latihan Terbaik untuk Psoriatic Arthritis
"Pertama adalah stressor sosial ekonomi atau keluarga yang punya ekonomi rendah. Kedua adalah disorganisasi sosial atau kurangnya pengendalian diri dalam mengontrol reaksi agresi," kata dia.
Faktor yang ketiga adalah budaya kekerasan yang biasanya seseorang terbentuk dalam lingkungan dengan kekerasan tinggi atau mengalami kekacauan sosial serta kurang memiliki nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga.
"Sedangkan faktor yang keempat adalah tidak memiliki nilai spritual yang baik," ucapnya.
Pelaku pembunuhan menurutnya butuh penanganan psikis seperti rehabilitasi khusus melalui konseling untuk mengetahui motifnya. Setelah motif diketahui barulah dilakukan penanganan.
Berikut ini adalah beberapa kejadian yang bisa menjadi risiko penyebab orang membunuh, dikutip dari Kompas.com (21/03/2022):
Baca Juga: Skrining Dini Kanker Paru, 5 Kelompok Ini Perlu Melakukannya
1. Agresi di dalam keluarga
Anak yang mengalami perundungan atau kekerasan di rumahnya, cenderung tumbuh menjadi orang yang melakukan kekerasan di masa depan. Salah satu risiko bentuk kekerasannya adalah pembunuhan.
2. Pengalaman diabaikan
Anak yang pernah mendapatkan pengalaman diabaikan, cenderung akan tumbuh dengan luka yang sulit sembuh. Hal ini bisa memicu kerusakan fungsi otak jangka panjang.
3. Keterikatan dalam hubungan
Seseorang yang ketika dalam proses tumbuh dan pematangan emosi tidak memiliki keterikatan hubungan yang baik, cenderung memiliki model hubungan yang destruktif ketika sudah dewasa.
Untuk membangun keterikatan yang baik, seseorang harus merasakan empat hal: merasa aman di lingkungannya, merasa dihargai, merasa ditenangkan ketika mengalami suatu emosi, dan merasa aman.
4. Malu
Rasa malu yang mendalam biasanya muncul ketika seseorang mengalami perundungan, baik secara kata-kata ataupun fisik. Biasanya seseorang mengalami ini karena status sosial atau ras. Jika ini terjadi dalam waktu yang lama, bisa jadi ini menimbulkan rasa trauma dan memicu aksi pembunuhan tersebut.(*)
Baca Juga: Mengenal Metode Pengobatan Kanker Mulut dan Cara Mencegahnya
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar