Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa relatif protein amyloid ini memang penyebab kondisi tersebut.
Saat ini, tidak ada obat yang tersedia untuk penyakit Alzheimer.
Biasanya, perawatan yang ditawarkan untuk pengidap dapat meningkatkan sedikit kondisi mereka saat ini tetapi mereka bersifat paliatif.
Obat dapat diresepkan untuk menawarkan bantuan sementara dari rasa sakit fisik, gejala, dan stres.
Obat-obatan seperti rivastigmine bisa memperlambat perburukan gejala yang dialami pengidap penyakit Alzheimer.
Dokter juga dapat menganjurkan psikoterapi, antara lain terapi stimulasi kognitif.(*)
Baca Juga: Gula Darah Rendah Sebabkan Blackout, Bisa Sebabkan Hilang Ingatan
Baca artikel detikHealth, "Curhat Chris Hemsworth Berisiko Kena Alzheimer, Ini Pemicunya" selengkapnya https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6418274/curhat-chris-hemsworth-berisiko-kena-alzheimer-ini-pemicunya.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Baca artikel detikHealth, "Curhat Chris Hemsworth Berisiko Kena Alzheimer, Ini Pemicunya" selengkapnya https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6418274/curhat-chris-hemsworth-berisiko-kena-alzheimer-ini-pemicunya.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Source | : | alodokter.com,Halodoc.com,Kompas.com,Docdoc.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar