Selain itu, Menkes Budi menyebutkan Kemenkes memiliki data akurat dari 205 juta populasi Indonesia yang terus dibaharui, sehingga dapat diprediksi daerah yang sudah memerlukan booster kembali.
“Saya dikasih tugas sama Presiden ada tiga, pertama vaksinasi secepatnya, kedua tugasnya adalah kendalikan pandemi ini secepat mungkin, supaya cepat kembali pulih,” kata Menkes Budi menyampaikan keyakinannya dalam menangani pandemi.
“Kalau misalnya gelombang BQ1 dan XBB ini terkendali, kita termasuk satu dari beberapa negara yang tidak mengalami gelombang besar (Covid-19) dalam dua belas bulan,” tegas Menkes Budi.
Untuk mendukung target ini, Menkes Budi sendiri menyebutkan telah melakukan vaksinasi hingga mencapai hampir 450 juta dosis vaksinasi terhadap 205 juta masyarakat Indonesia.
Dua cara pengukuran imunitas yang dilakukan Kemenkes adalah melalui vaksinasi dan infeksi, sehingga saat dilakukan tes dan ternyata rendah, maka dapat diberikan langkah pencegahan dengan segera, yaitu berupa booster.
“Makanya kita akan dibooster lagi sekarang, karena pengalaman kita setiap enam bulan antibodinya menurun, sehingga kita perlu booster lagi di daerah-daerah yang memang sudah melakukan vaksinasi agak lama,” jawab Menkes Budi saat menerangkan langkah selanjutnya.
Sebagai tambahan informasi, saat ini pemerintah telah membuka vaksin booster untuk lansia, mengingat banyak korban Covid-19 yang terbaru adalah lansia.
Diharapkan dengan vaksin booster, masyarakat dapat terlindungi dan mencegah terjadinya lonjakan kasus yang terlalu tinggi dan tidak terkendali, sehingga pandemi Covid-19 bisa segera diselesaikan. (*)
Source | : | liputan langsung ISICAM 2022 |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar