GridHEALTH.id - Batuk dan pilek adalah gangguan kesehatan yang paling sering dialami. Diperkirakan sekitar 40% penduduk dunia dari semua usia pernah mengalami satu atau bahkan keduanya sekaligus dari gangguan ini, menurut Health Line.
Secara umum, batuk dan pilek adalah hal yang wajar. Batuk dapat membantu membersihkan tenggorokan dari dahak, debu, dan iritan lainnya. Namun, batuk dan pilek yang berkelanjutan juga bisa menjadi gejala dari banyak kondisi kesehatan.
Ini mungkin termasuk alergi, infeksi virus, dan infeksi bakteri. Terkadang batuk tidak disebabkan oleh apa pun yang berhubungan dengan paru-paru. Penyakit gastroesophageal reflux (GERD) juga dapat menyebabkan batuk.
Kita dapat mengobati batuk karena pilek, alergi, dan infeksi sinus dengan beberapa obat bebas (OTC).
Tetapi, bila tak ingin mengonsumsi obat antibiotik, apalagi sebagian besar kasus batuk pilek dapat sembuh dengan sendirinya, maka beberapa antibiotik alami sebagai pengobatan rumahan ini patut dipertimbangkan.
Menurut JAMA Review 2018 tentang efek madu pada batuk akut pada anak-anak, peneliti menemukan bahwa madu dapat meredakan batuk lebih efektif daripada beberapa obat OTC.
Obat-obatan ini termasuk yang mengandung diphenhydramine (Benadryl), sejenis antihistamin, dan salbutamol (ProAir), bronkodilator resep.
Namun, ulasan yang sama tidak menemukan madu secara signifikan lebih efektif daripada dextromethorphan (Delsym), penekan batuk OTC.
Kita bisa membuat obat sendiri di rumah dengan mencampurkan hingga 2 sendok teh madu dengan teh herbal atau air hangat dan lemon.
Madu menenangkan, sedangkan jus lemon dapat membantu mengatasi hidung tersumbat. Kita juga bisa memakan 2 sendok teh madu atau mengoleskannya di atas roti sebagai camilan.
Karena risiko botulisme, jangan pernah memberi madu pada bayi di bawah 12 bulan.
Baca Juga: Atasi Bakteri Penyebab Penyakit dengan 5 Antibiotik Alami Berikut Ini
Baca Juga: Ternyata Begini Cara Mengobati Biduran Agar Tidak Kambuh Lagi
Probiotik adalah mikroorganisme yang dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan. Meskipun tidak meredakan batuk secara langsung, mereka membantu menyeimbangkan flora gastrointestinal. Flora gastrointestinal adalah bakteri yang hidup di usus.
Keseimbangan ini dapat mendukung fungsi sistem imun di seluruh tubuh. Sebuah Studi 2015 menyarankan penurunan jumlah orang yang mengalami infeksi saluran pernapasan atas setelah diberikan berbagai jenis probiotik, meski buktinya masih belum meyakinkan.
Setiap produsen suplemen mungkin memiliki asupan harian yang direkomendasikan berbeda. Probiotik juga ditambahkan ke beberapa jenis yoghurt dan hadir dalam sup miso dan kombucha.
Mengingat variasi probiotik yang tersedia, kita harus berbicara de
ngan dokter tentang probiotik mana yang tepat untuk kondisi kita. Cara paling alami untuk mendapatkan probiotik adalah melalui makanan fermentasi, antara lain sup Kedelai Jepang, kol parut, yoghurt, kefir, kombucha, tempe dan kimchi.
Ada bukti yang menunjukkan bahwa bromelain, enzim yang hanya ditemukan di batang dan buah nanas, dapat membantu menekan batuk.
Untuk menikmati manfaat nanas dan bromelain secara maksimal, makanlah sepotong nanas atau minum 3,5 ons jus nanas segar tiga kali sehari.
Beberapa penelitian dari 2018 menyarankan itu dapat membantu meredakan sinusitis dan masalah sinus berbasis alergi, yang dapat menyebabkan batuk dan lendir. Nanas juga terkadang digunakan untuk mengobati peradangan dan pembengkakan.
Anak-anak atau orang dewasa yang mengonsumsi pengencer darah sebaiknya tidak mengonsumsi suplemen bromelain.
Selain itu, jika sedang mengonsumsi antibiotik, seperti amoksisilin, hindari penggunaan bromelain, karena dapat meningkatkan penyerapan antibiotik.
Selalu bicarakan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen baru, terutama jika mengonsumsi obat atau suplemen lain. Beberapa dapat menyebabkan interaksi.
Source | : | healthline,Ayurveda |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar