Peradangan pada akhirnya mengakibatkan pori-pori tersumbat, yang berujung pada kulit berjerawat.
Selain karena hormon, alasan lain yang membuat susu menyebabkan jerawat adalah faktor pertumbuhan IGF-1 (IGF-1 Growth Factor).
Dilansir dari VeryWell Health, banyak peternakan sapi perah yang memberikan hormon ini agar produksi susu lebih banyak.
Di tubuh manusia, puncak IGF-1 terjadi selama masa remaja saat kulit berjerawat paling parah.
Oleh karena itu, banyak pakar yang percaya IGF-1, bersama testosteron dan DHT, dapat memicu kemunculan jerawat.
Dalam sejumlah penelitian, konsumsi susu yang tinggi disebut akan meningkatkan kadar IGF-1 dalam tubuh.
Menyimpulkan susu penyebab jerawat masih belum bisa dilakukan dan dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
Akan tetapi, bila memang ada kecenderungan kulit berjerawat semakin memburuk karena susu, maka bisa melakukan hal berikut untuk mengetahuinya.
Cobalah untuk memantau seberapa banyak produk susu yang dikonsumsi dan kapan breakout terjadi. Hindari dulu sementera waktu untuk melihat apakah kondisi kulit membaik setelah penghentian konsumsi. (*)
Baca Juga: Menghilangkan Jerawat dengan Bawang Putih, Sudah Terbukti Ampuh?
Source | : | American Academy of Dermatology,Verywell Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar