GridHEALTH.id - Susu merupakan minuman yang disukai oleh segala kelompok usia tanpa terkecuali.
Namun, beberapa orang mungkin merasa khawatir untuk mengonsumsinya karena menyebabkan munculnya jerawat.
Sejumlah penyedia kesehatan percaya bahwa apa yang kita konsumsi dapat berdampak pada kondisi kulit kita dan membuat kondisi jerawat semakin memburuk.
Mitos atau fakta susu bisa menjadi penyebab jerawat?
Menurut American Academy of Dermatology, susu sapi merupakan minuman dengan indeks glikemik rendah.
Akan tetapi, beberapa studi menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman ini dapat meningkatkan risiko kulit berjerawat.
Dalam beberapa studi tersebut, jerawat dikaitkan dengan berbagai jenis susu sapi, yang murni hingga rendah lemak.
Contohnya saja, satu studi yang menemukan bahwa wanita yang minum 2 atau lebih gelas susu per hari 44% lebih mungkin berjerawat.
Namun, itu juga belum bisa menjawab pertanyaan mitos atau fakta susu bisa menjadi penyebab jerawat.
Hubungan antara minuman tersebut dengan jerawat hingga saat ini masih menjadi misteri.
Baca Juga: 4 Manfaat Seks bagi Kecantikan Wajah, Hilangkan Jerawat hingga Glowing
Ada teori yang menyebutkan kalau hormon dalam susu menyebabkan peradangan di dalam tubuh.
Peradangan pada akhirnya mengakibatkan pori-pori tersumbat, yang berujung pada kulit berjerawat.
Selain karena hormon, alasan lain yang membuat susu menyebabkan jerawat adalah faktor pertumbuhan IGF-1 (IGF-1 Growth Factor).
Dilansir dari VeryWell Health, banyak peternakan sapi perah yang memberikan hormon ini agar produksi susu lebih banyak.
Di tubuh manusia, puncak IGF-1 terjadi selama masa remaja saat kulit berjerawat paling parah.
Oleh karena itu, banyak pakar yang percaya IGF-1, bersama testosteron dan DHT, dapat memicu kemunculan jerawat.
Dalam sejumlah penelitian, konsumsi susu yang tinggi disebut akan meningkatkan kadar IGF-1 dalam tubuh.
Menyimpulkan susu penyebab jerawat masih belum bisa dilakukan dan dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
Akan tetapi, bila memang ada kecenderungan kulit berjerawat semakin memburuk karena susu, maka bisa melakukan hal berikut untuk mengetahuinya.
Cobalah untuk memantau seberapa banyak produk susu yang dikonsumsi dan kapan breakout terjadi. Hindari dulu sementera waktu untuk melihat apakah kondisi kulit membaik setelah penghentian konsumsi. (*)
Baca Juga: Menghilangkan Jerawat dengan Bawang Putih, Sudah Terbukti Ampuh?
Source | : | American Academy of Dermatology,Verywell Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar