Perempuan bernama lengkap Hayu Ari Setyaningtyas ini mengaku terjangkit virus mematikan itu dari sang suami.
Saat itu, sang suami masuk ruangan ICU dan divonis menderita HIV positif.
Dua hari kemudian, pihak rumah sakit mengharuskan Arini turut mengecek darahnya. Hasil cek darah menunjukkan Arini positif HIV sama seperti sang suami.
"Saat itu, saya tidak ada waktu untuk sedih, down, terpuruk. Saya blank. Saat itu saya hanya memikirkan suami saya yang perlu biaya dan perawatan," tutur perempuan kelahiran Surabaya, 11 November 1970 itu.
Satu bulan kemudian, tepatnya 23 September 2013, sang suami meninggal.
Tidak pernah terpikirkan di benak Arini sang suami bisa terjangkit virus HIV.
Tengah berjuang lawan penyakitnya, Arini justru mendapatkan perlakuan diskriminatif dari keluarga suami.
"Mereka membuang saya. Mereka menganggap mereka itu dari keluarga terpandang. Saya dikeluarkan dari rumah mertua setelah 40 hari kematian suami saya," tutur Arini.
Ia tidak ingin terpuruk dan berusaha untuk mempelajari lebih banyak tentang virus HIV/AIDS dari dunia maya hingga komunitas sembari berjuang melunasi utang.
Setelah divonis HIV positif, Arini makin menjaga pola hidupnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar