GridHEALTH.id - Miliarder teknologi Elon Musk mengatakan bahwa dia mengharapkan chip otak nirkabel yang dikembangkan oleh salah satu perusahaannya, Neuralink, segera memulai uji klinis manusia dalam enam bulan dan dapat menanamkan perangkat ke dalam otak manusia yang memungkinkan komunikasi dengan komputer, setelah perusahaan melewatkan garis waktu sebelumnya yang ditetapkan olehnya.
Antarmuka, yang diproduksi oleh Neuralink startup Musk, akan memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi langsung dengan komputer melalui pikiran mereka, katanya.
"Kami telah menyerahkan sebagian besar dokumen kami ke FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS) dan kami pikir mungkin dalam waktu sekitar enam bulan kami akan dapat memiliki Neuralink pertama kami pada manusia," katanya dalam presentasi perusahaan, seperti diberitakan AFP (04/12/2022)
"Kami telah bekerja keras untuk mempersiapkan (implan) manusia pertama kami, dan jelas kami ingin sangat berhati-hati dan yakin bahwa itu akan bekerja dengan baik sebelum memasukkan perangkat ke manusia," katanya.
Musk, yang membeli Twitter bulan lalu dan juga memiliki SpaceX, Tesla, dan beberapa perusahaan lain, diketahui membuat prediksi ambisius tentang perusahaannya, dengan beberapa di antaranya tidak menjadi kenyataan.
Pada Juli 2019, dia bersumpah bahwa Neuralink akan dapat melakukan tes pertamanya pada manusia pada tahun 2020. Tetapi nyatanya tidak terjadi.
Untuk mengawali proyek ini, Prototipe seukuran koin telah ditanamkan di tengkorak monyet.
Pada presentasi Neuralink, perusahaan menunjukkan beberapa monyet "memainkan" video game dasar atau menggerakkan kursor di layar melalui implan Neuralink mereka.
Musk mengatakan perusahaan akan mencoba menggunakan implan untuk memulihkan penglihatan dan mobilitas manusia.
"Awalnya kami akan memungkinkan seseorang yang hampir tidak memiliki kemampuan untuk mengoperasikan otot mereka ... dan memungkinkan mereka untuk mengoperasikan ponsel lebih cepat daripada seseorang yang memiliki tangan yang bekerja," katanya.
"Meskipun terdengar ajaib, kami yakin bahwa mengembalikan fungsi seluruh tubuh pada seseorang yang memiliki sumsum tulang belakang terputus adalah mungkin," katanya.
Di luar potensi untuk mengobati penyakit saraf, tujuan akhir Musk adalah untuk memastikan bahwa manusia tidak kewalahan secara intelektual oleh kecerdasan buatan, katanya.
Source | : | Agence France Presse |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar