GridHEALTH.id – Presiden Rusia, Vladimir Putin dikabarkan baru saja mengalami insiden yang kurang baik, dimana dirinya terjatuh, dan disaat bersamaan buang air besar (BAB) di rumahnya pada Rabu malam (30/11/2022).
Dengan adanya insiden ini, kesehatan Putin pun kembali menjadi sorotan setelah beberapa waktu terakhir dirinya dikabarkan memiliki penurunan kesehatan akibat penyakit yang dideritanya.
Kabar mengenai kesehatan Putin yang kurang baik semakin terdengar sejak dirinya melancarkan perang di Ukraina.
Lalu, bagaimana mungkin terjatuh dapat membuat seseorang buang air besar disaat bersamaan? Inilah penjelasan medisnya.
Melansir dari berbagai surat kabar luar negeri, insiden mengenai jatuhnya Putin didasarkan dari informasi saluran Telegram, General SVR, yang mengaku memiliki hubungan dengan tim keamanan Putin.
Kronologi kejadian yang disebutkan oleh General SVR tesebut mengatakan, Putin jatuh dari tangga rumahnya sejauh lima anak tangga, hingga membuatnya mendarat mengenai tulang ekornya.
Tidak berhenti begitu saja, disebutkan Putin sempat terguling dan meluncur turun dua anak tangga lagi.
Setelah oti dirinya langsung buang air besar (BAB) ditempat kejadian.
Sesaat setelah kejadian, tiga petugas keamanan langsung membantunya menuju sofa terdekat dan memanggil dokter, yang tiba dalam beberapa menit kemudian.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter menunjukkan Putin mengalami memar pada tulang ekor dan jaringan lunak, namun insiden buang air besar yang terjadi bersamaan dirinya terjatuh, disebutkan akibat dari kanker saluran pencernaan yang disebutkan dalam banyak media diderita oleh Putin.
Penyakit yang mendasarinya ini membuat Putin mengalami masalah pencernaan yang serius. Setelah kejadian ini disebutkan oleh dailymail.co.uk, dokter sedang mencari tahu pemicu yang menyebabkan Putin terjatuh.
Belajar dari pengalaman Putin, mari melihat apa yang menyebabkan terjatuh dapat sambil buang air besar.
Melansir dari laman Alodokter (06/12/2021), dikatakan bahwa secara umum buang air besar yang tiba-tiba dan tidak disengaja dikenal dengan isitilah medis inkontinensia tinja.
Kondisi ini membuat seseorang tidak dapat mengendalikan waktu yang tepat saat hendak BAB, karena tinja bisa saja tiba-tiba keluar dan tanpa disadari.
Jika hal ini dibiarkan maka akan mengganggu kualitas hidup penderita.
Umumnya selain akibat jatuh dari tangga, ada beberapa faktor risiko lainnya yang dapat memicu, seperti:
- Berusia di atas 65 tahun
- Melahirkan melalui vagina
- Menjalani terapi pengganti hormon menopause
- Menderita penyakit Alzheimer dan demensia
- Mengalami cedera yang menyebabkan cacat fisik sehingga sulit ke toilet tepat waktu.
Selain faktor risiko yang umum, inkontinensia tinja bisa menjadi tanda dan indikasi dari beberapa penyakit ini:
Sfingter anus adalah ujung lubang dubur yang memiliki cincin otot, ketika otot ini rusak maka dapat terjadi inkontinensia tinja. Biasanya dialami oleh wanita yang melahirkan.
Saraf yang mengendalikan sfingter anus dapat cedera dan terjadi inkontinensia tinja. Beberapa kondisi medis yang mempengaruhi adalah diabetes dan multiple sclerosis.
Ini adalah kondisi medias yang menyebabkan penderita mengalami kondisi rektum turun ke anus sehingga sulit untuk mengatur waktu BAB.
Baca Juga: Memar dan Luka Pada Kulit, Coba Obati Dengan Tieh Ta Wan/Die Da Wan
Kotoran yang mengeras dapat memicu tubuh sulit untuk bergerak melawan rektum dan berisiko menyebabkan kerusakan saraf dan otot. Ketika saraf dan otot mengalami kerusakan, maka dapat berisiko menyebabkan sulit untuk menahan buang air besar.
Rektum dapat menampung tinja dengan baik dalam kondisi yang sehat, namun beberapa penyakit juga menyebabkan fleksibilitas rektum berkurang dan hasilnya bisa membuat inkontinensia tinja.
Seseorang yang mengalami kondisi ini ditandai dengan rektum menonjol melalui vagina, sehingga memicu seseorang sulit menahan BAB.
Prosedur operasi biasanya dijalankan saat menangani kondisi yang berkaitan dengan anus atau rektum, seperti hemoroid (wasir) atau penyakit hirschprung, memicu terjadinya BAB tiba-tiba.
Diare menyebabkan tinja menjadi encer dan sulit ditahan oleh rektum, hasilnya menyebabkan perburukan pada kondisi inkontinensia tinja.
Saat menemukan seseorang yang terjatuh, seperti yang dialami oleh Putin, maka secara umum ada beberapa langkah pertolongan pertama terhadap cedera karena jatuh, yaitu:
1. Batasi pergerakan korban, khususnya pada bagian tubuh yang terkena langsung
2. Kompres bagian nyeri atau bengkak dengan air es
3. Apabila patah dapat diikat sementara untuk mengurangi mobilisasi
4. Segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang cepat
5. Jika korban tidak dapat berdiri, maka panggil bantuan dari pihak medis agar mendapatkan pertolongan (*)
Baca Juga: Healthy Move, Rutin Latihan Tai Chi, Dapat 5 Manfaat Ini Bagi Tubuh
Source | : | Dailymail.co.uk,alodokter,Emc.id |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar