Saraf yang mengendalikan sfingter anus dapat cedera dan terjadi inkontinensia tinja. Beberapa kondisi medis yang mempengaruhi adalah diabetes dan multiple sclerosis.
Ini adalah kondisi medias yang menyebabkan penderita mengalami kondisi rektum turun ke anus sehingga sulit untuk mengatur waktu BAB.
Baca Juga: Memar dan Luka Pada Kulit, Coba Obati Dengan Tieh Ta Wan/Die Da Wan
Kotoran yang mengeras dapat memicu tubuh sulit untuk bergerak melawan rektum dan berisiko menyebabkan kerusakan saraf dan otot. Ketika saraf dan otot mengalami kerusakan, maka dapat berisiko menyebabkan sulit untuk menahan buang air besar.
Rektum dapat menampung tinja dengan baik dalam kondisi yang sehat, namun beberapa penyakit juga menyebabkan fleksibilitas rektum berkurang dan hasilnya bisa membuat inkontinensia tinja.
Seseorang yang mengalami kondisi ini ditandai dengan rektum menonjol melalui vagina, sehingga memicu seseorang sulit menahan BAB.
Prosedur operasi biasanya dijalankan saat menangani kondisi yang berkaitan dengan anus atau rektum, seperti hemoroid (wasir) atau penyakit hirschprung, memicu terjadinya BAB tiba-tiba.
Diare menyebabkan tinja menjadi encer dan sulit ditahan oleh rektum, hasilnya menyebabkan perburukan pada kondisi inkontinensia tinja.
Saat menemukan seseorang yang terjatuh, seperti yang dialami oleh Putin, maka secara umum ada beberapa langkah pertolongan pertama terhadap cedera karena jatuh, yaitu:
1. Batasi pergerakan korban, khususnya pada bagian tubuh yang terkena langsung
2. Kompres bagian nyeri atau bengkak dengan air es
3. Apabila patah dapat diikat sementara untuk mengurangi mobilisasi
4. Segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang cepat
5. Jika korban tidak dapat berdiri, maka panggil bantuan dari pihak medis agar mendapatkan pertolongan (*)
Baca Juga: Healthy Move, Rutin Latihan Tai Chi, Dapat 5 Manfaat Ini Bagi Tubuh
Source | : | Dailymail.co.uk,alodokter,Emc.id |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar