GridHEALTH.id - Tulang rapuh bisa dialami oleh siapa saja, tidak saja lansia. Mereka yang mengalami osteoporosis sangat berisiko mengalami tulang rapuh.
Hal itu seperti diungkap sebuah penelitian di Amerika Serikat dipublikasikan di jurnal Radiology, dilansir dari laman p2ptm.kemkes.go.id (24/10/2017).
Osteoporosis atau biasa dikenal dengan pengeroposan tulang, adalah kondisi saat kepadatan tulang menurun akibat hilangnya massa tulang yang berkelanjutan, sehingga membuat tulang jadi rapuh dan mudah patah.
Kebanyakan orang yang mengalami osteoporosis tidak menyadari gejala penyakit ini. Umumnya mereka baru akan menyadari adanya tanda-tanda saat muncul nyeri di bagian punggung bawah, nyeri leher, postur tubuh bungkuk, menurunnya tinggi badan secara bertahap, dan lebih sering mengalami cedera atau keretakan tulang.
Tapi osteporosis sejatinya bisa dicegah sejak dini dengan melakukan berbagai hal.
Baca Juga: Penyebab Kematian Lord Rangga Terungkap, Pernah Muntah Darah, Kelelahan Bisa Sebabkan Kematian?
Selain itu, Osteogenesis Imperfecta (OI) juga membuat tulang menjadi rapuh. Ini adalah penyakit genetik langka. Kondisi ini ditandai dengan tulang yang rapuh dan lemah, sehingga mudah patah.
Seseorang yang terlahir dengan OI akan menyandang penyakit ini seumur hidupnya, dan penyintasnya berisiko tinggi untuk mengalami patah tulang berulang.
Penyakit ini umumnya sudah dialami sejak lahir. Namun, gejala biasanya baru akan muncul dan terdeteksi di usia anak-anak atau bahkan setelah dewasa.
Adapun gejala Osteogenesis Imperfecta bisa muncul saat usia sekolah, balita, bahkan sejak dalam kandungan.
Gejala sangat bervariasi antara satu pengidap dengan pengidap lainnya. Namun, gejala yang umumnya terjadi adalah pengidap mudah mengalami patah tulang, bahkan hanya dengan benturan yang sangat ringan.
Hal lain yang sering ditemukan pada pengidap OI adalah warna sklera (bagian putih dari mata) tampak berwarna kebiruan.
Jadi, apabila seorang anak mudah mengalami patah tulang, terutama saat belajar merangkak, berjalan, maupun pada masa balita dan sekolah, perlu dicurigai adanya OI.
Secara umum untuk mencegah tulang rapuh bisa kita upayakan.
Untuk itu hindari melakukan 5 kebiasaan ini karena bisa melemahkan tulang seperti dikutip dari WebMD.
Terlalu banyak mengonsumsi soda dapat membahayakan kesehatan tulang.
Sementara penelitian lebih lanjut masih diperlukan, beberapa penelitian telah menghubungkan keropos tulang dengan kafein dan fosfor dalam minuman bersoda.
Pakar lain telah menyarankan bahwa kerusakan tulang datang ketika lebih banyak minum soda daripada susu atau minuman lain yang mengandung kalsium.
Ketika tubuh secara teratur menghirup asap rokok, tubuh tidak dapat dengan mudah membentuk jaringan tulang baru yang sehat.
Semakin lama merokok, tentu akan semakin buruk dampaknya bagi kesehatan.
Jika memutuskan untuk berhenti merokok, kesehatan tulang dapat ditingkatkan kembali, meskipun mungkin perlu beberapa tahun.
Baca Juga: Usus Buntu Pada Anak, Bisakah Sembuh Tanpa Operasi? Ini Penjelasannya!
Semakin banyak garam yang dimakan, semakin banyak kalsium yang dikeluarkan tubuh sehingga tidak banyak yang tersisa untuk tulang.
Makanan seperti keju, keripik, dan daging olahan memiliki kandungan garam yang tinggi sehingga konsumsinya harus dibatasi.
Dalam hal ini, garam tidak harus sepenuhnya dihindari, tetapi targetkan konsumsinya kurang dari 2.300 miligram per hari.
Tubuh memproduksi vitamin D di bawah sinar matahari sehingga beraktivitas di luar ruangan juga penting untuk kesehatan tulang.
Berjemur selama 10-15 menit dalam beberapa heri seminggu bisa membantu tubuh mendapatkan asupan vitamin D.
Orang dengan berat badan terlalu rendah memiliki kemungkinan patah tulang dan keropos tulang lebih besar.
Jika bertulang kecil, lakukan latihan menahan beban dan konsultasikan pada dokter mengenai pola makan yang tinggi kalsium.
Selain itu, berat badan yang terlalu rendah juga perlu dikonsultasikan untuk mengetahui akar penyebabnya.(*)
Baca Juga: Mitos atau Fakta Penderita Kolesterol Dilarang Makan Durian? Simak Disini!
Source | : | WebMD,p2ptm.kemkes.go.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar