GridHEALTH.id – Hipertensi dikenal sebagai penyakit kardiovaskular karena menjadi faktor risiko utama gangguan jantung, yang menjadi beban penyakit secaara global.
Penyakit ini juga menjadi penyakit dengan biaya yang tinggi karena tingginya angka kunjungan ke dokter, perawatan di rumah sakit, hingga penggunaan obat jangka panjang.
Dalam kasus yang berat, penderita hipertensi memerlukan konsumsi obat harian, lalu bagaimana bahaya minum obat hipertensi setiap hari? Simak ulasannya berikut ini.
Terkenal sebagai silent killer, penyakit tekanan darah tinggi ini tanpa disadari penderita telah merusak organ-organ vital, seperti jantung, otak, dan ginjal.
Maka, jika seseorang mengalami gejala seperti pusing, gangguan penglihatan, hingga sakit kepala, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri untuk mengetahui kemungkinan terjadinya hipertensi.
Untuk mengetahui secara pasti, diperlukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin.
Jika dibiarkan begitu saja, hipertensi dapat menyebabkan gagal ginjal, stroke, kebutaan, serangan jantung, dan penyakit jantung lainnya.
Penyebab hipertensi ada beragam, pada hipertensi sekunder (memiliki penyebab yang khusus) umumnya dikarenakan disfungsi renal akibat penyakit ginjal kronis atau penyakit renovascular.
Dalam hipertensi primer atau esensial, penyebabnya seringkali tidak diketahui dan tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol.
Selain penyebab dari hipertensi, ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu kenaikan hipertensi, seperti riwayat keluarga, usia, obesitas, merokok, penyakit yang mendasari, seperti diabetes, hingga konsumsi garam, gula, lemak berlebih.
Saat seorang penderita hipertensi sudah diberikan obat oleh dokter, maka penderita harus meminumnya sesuai dengan aturan pakai yang dijelaskan dokter dan jangan berhenti meminumnya sampai dokter mengatakan tidak apa-apa.
Baca Juga: Rutin Lakukan Gaya Hidup Sehat Seperti Ini Mampu Cegah Hipertensi
Melansir dari FDA, dikatakan dalam banyak kasus tidak ada bahaya minum obat hipertensi setiap hari, namun tidak menutup kemungkinan seseorang mengalami efek samping yang umum, seperti sakit kepala, pusing, hingga sakit perut.
Source | : | kompas health,CDC,FDA,alomedika.com,Buku Saku Hipertensi (2006) |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar